JAKARTA - Minat generasi muda untuk menekuni
bidang pertanian semakin merosot. Untuk itu lima mahasiswa Institut
Pertanian Bandung (IPB) menciptakan inovasi yang dapat memupuk minat
kaum muda terhadap bidang pertanian sejak dini.
Adalah Ihsan Alfalah, M Haikal Catur Saputra, Iskandar Zulkarnaen, Ricky Sidik Perman, dan Ikhwan Ibnu Arbi. Kelima mahasiswa ini menciptakan sebuah media pembelajaran bagi siswa SD, yakni Mini Kids Garden atau Mikiga.
“Maraknya permainan elektronik yang berkembang pesat akhir-akhir ini juga berpengaruh terhadap penurunan minat terhadap pertanian di kalangan generasi muda, termasuk anak-anak. Mereka cenderung menyukai permainan tersebut daripada bermain di lingkungan pertanian, padahal permainan ini dapat menurunkan tingkat kreativitas,” ujar Ihsan Alfalah seperti disitat dari siaran pers yang diterima Okezone, Sabtu (12/5/2012).
Menurut Ihsan, selama ini pengenalan dunia pertanian kepada anak-anak tersebut belum banyak dikemas secara menarik dan mengandung unsur-unsur kreativitas. Padahal, lanjutnya, pengenalan di tingkat SD merupakan pendidikan awal atau dasar. Saat itu anak mulai mengenal pendidikan yang sesungguhnya.
Dia menyatakan, pada tahapan tersebut mereka mulai mengenal berbagai macam pengetahuan, cara bersosialisasi, dan bermain. Sehingga dapat dikatakan, tahapan ini sebagai kegiatan yang mendasari tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Mikiga merupakan media bermain edukatif dan kreatif melalui konsep mini farming untuk meningkatkan minat bertani anak. Melalui permainan ini mereka diajarkan untuk membangun mini farming secara mandiri.
Ihsan menyebutkan, Mikiga melatih anak untuk membangun tingkat kreativitas dalam pembuatan boneka hewan ternak dan komponen-komponen pertanian mini yang terbuat dari pemanfaatan limbah lingkungan. Kemudian mereka diberikan pengetahuan mengenai cara bertanam, merawat, dan memanen tanaman sayuran di dalam media tersebut.
"Hal tersebut dilakukan agar anak memiliki jiwa pertanian dan peduli lingkungan sejak dini. Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta anak terhadap pertanian dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Program ini dilaksanakan di SD se-Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor dengan melibatkan anak-anak dan guru. Keterlibatan para guru dalam program ini bertujuan agar anak-anak mendapatkan bimbingan, motivasi, arahan dan evaluasi untuk dapat belajar kreatif dengan kurikulum terencana dan sistematis.(mrg)(rhs)
Adalah Ihsan Alfalah, M Haikal Catur Saputra, Iskandar Zulkarnaen, Ricky Sidik Perman, dan Ikhwan Ibnu Arbi. Kelima mahasiswa ini menciptakan sebuah media pembelajaran bagi siswa SD, yakni Mini Kids Garden atau Mikiga.
“Maraknya permainan elektronik yang berkembang pesat akhir-akhir ini juga berpengaruh terhadap penurunan minat terhadap pertanian di kalangan generasi muda, termasuk anak-anak. Mereka cenderung menyukai permainan tersebut daripada bermain di lingkungan pertanian, padahal permainan ini dapat menurunkan tingkat kreativitas,” ujar Ihsan Alfalah seperti disitat dari siaran pers yang diterima Okezone, Sabtu (12/5/2012).
Menurut Ihsan, selama ini pengenalan dunia pertanian kepada anak-anak tersebut belum banyak dikemas secara menarik dan mengandung unsur-unsur kreativitas. Padahal, lanjutnya, pengenalan di tingkat SD merupakan pendidikan awal atau dasar. Saat itu anak mulai mengenal pendidikan yang sesungguhnya.
Dia menyatakan, pada tahapan tersebut mereka mulai mengenal berbagai macam pengetahuan, cara bersosialisasi, dan bermain. Sehingga dapat dikatakan, tahapan ini sebagai kegiatan yang mendasari tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Mikiga merupakan media bermain edukatif dan kreatif melalui konsep mini farming untuk meningkatkan minat bertani anak. Melalui permainan ini mereka diajarkan untuk membangun mini farming secara mandiri.
Ihsan menyebutkan, Mikiga melatih anak untuk membangun tingkat kreativitas dalam pembuatan boneka hewan ternak dan komponen-komponen pertanian mini yang terbuat dari pemanfaatan limbah lingkungan. Kemudian mereka diberikan pengetahuan mengenai cara bertanam, merawat, dan memanen tanaman sayuran di dalam media tersebut.
"Hal tersebut dilakukan agar anak memiliki jiwa pertanian dan peduli lingkungan sejak dini. Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta anak terhadap pertanian dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Program ini dilaksanakan di SD se-Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor dengan melibatkan anak-anak dan guru. Keterlibatan para guru dalam program ini bertujuan agar anak-anak mendapatkan bimbingan, motivasi, arahan dan evaluasi untuk dapat belajar kreatif dengan kurikulum terencana dan sistematis.(mrg)(rhs)
sumber : okzone kampus
diposkan : lukman
0 Comments On "Mikiga, Cara Mahasiswa IPB Ajari Anak Cinta Pertanian"
Posting Komentar