Senin, 07 Mei 2012 5/07/2012

LAPORAN PRATIKUM AGROKLIMATOLOGI -RADIASI MATAHARI


                                                   PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
            Di bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran dan intensitas radiasi matahari sangat penting. Pengukuran dilakukan terhadap cahaya matahari yang sampai ke permukaan bumi. Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah sampai ke permukaan bumi selama periode satu hari, diukur dalam satuan jam. Periode satu hari disebut panjang hari yakni jangka waktu selama matahari berada di atas horizon. Halangan terhadap pancaran cahaya matahari terutama awan, kabut, aerosol, atau benda-benda pengotor atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau dalam persen terhadap panjang hari. Intensitas radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi ialah jumlah energi yang diterima bumi dari cahaya matahari, pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu. Satuan yang banyak digunakan adalah kalori/cm2/menit, langly/menit, dan watt/m2.


2.    Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui intensitas cahaya matahari yang sampai ke permukaan bumi, sehingga kita dapat mengetahui radiasi/cahaya matahari yang diserap oleh tanaman. Dalam praktikum ini yaitu tanaman sawit (Elaeis ginensis Jack) dan tanaman biduri (Calotropis gegantea).


 
TINJAUAN PUSTAKA

            Radiasi matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari. Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi matahri terdiri dari sinar gelombang pendek dan sinar gelombang panjang. Sinar yang termasuk dalam gelombang pendek adalah sinar X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet. Sedangkan sinar yang termasuk sinar panjang adalah sinar infra merah. (Anonymous, 2008)

            Radiasi adalah sesuatau yang menyebar ke arah luar dari suatu sumber radiasi solar (radiasi yang bersumber dari matahari. Ada beberapa radiasi solar, yaitu radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik dapat dibedakan atas radiasi yang dapat dilihat oleh mata (visible radiation) yaitu cahaya dan radiasi yang dapat kita rasakan (oleh kulit) yakni radiasi sinar infra merah. Panjang gelombang radiasi infra merah lebih panjang daripada panjang gelombang cahaya. (Nagasundani, 2005)

            Unsur-unsur radiasi matahari sebagai sumber energi dalam bentuk cahaya atauptn thermal juga unsur-unsur radiasi yang meliputi intensitas radiasi (menggambarkan jumlah energi matahari dalam satuan calori, joule, atau watt/m2), periodsitas (menggambarkan lama radiasi bersinar selama 24 jam), dan kualitas (menggambarkan spectrum cahaya yang dikandung). (Anonymous, 2008)





PROSEDUR PERCOBAAN

1.    Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah solarimeter.


2.    Cara Kerja
a.    Dengan menggunakan solarimeter, lakukan pengamatan dan pengukuran radiasi matahari di beberapa lokasi (tipe lahan) yaitu di bawah tajuk tanaman dan di atas tajuk tanaman untuk jenis tanaman yang berbeda.
b.    Untuk masing-masing tipe lahan diukur dan diamati radiasi matahari selama 5 menit, pengukuran dilakukan setiap 1 menit sekali (6 kali ulangan).
c.    Bandingkan variasi radiasi matahari untuk masing-masing tipe lahan.











HASIL DAN PEMBAHASAN

1.    Hasil
                                 
Tabel 1. Tabel pengamatan radiasi matahari pada tanaman Biduri (Elaeis ginensis Jack)
NO.
Lokasi (Tipe Lahan)
Jumlah Ulangan Radiasi (watt/m)
Rerata
Keterangan
I
II
III
IV
V
VI
1.
Di bawah tajuk
6,6
5,2
4,4
3,9
3,5
3,2
26,8
Terik
2.
Di atas tajuk
8,0
8,7
9,0
9,3
9,2
9,7
53,9
Terik
Tabel 2. Tabel pengamatan radiasi matahari pada tanaman biduri (Calotropis gegantea)
NO.
Lokasi (Tipe Lahan)
Jumlah Ulangan Radiasi (watt/m)
Rerata
Keterangan
I
II
III
IV
V
VI
1.
Di bawah tajuk
80
62,86
57,14
57,14
62,86
68,57
64,57
Berawan
2.
Di atas tajuk
108,57
137,14
154,28
165,71
171,42
177,14
154,28
Berawan







2.    Pembahasan
            Dalam praktikum ini alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari adalah solarimeter. Solarimeter yang digunakan terdiri dari 2 macam, yaitu solarimeter 2 slot dan 4 slot, tetapi mempunyai satuan yang sama, yakni milivolt(mV). Perbedaan slot ini berpengaruh terhadap faktor kalibrasinya. Faktor kalibrasi berfungsi untuk mengkalkulasi dari milivolt (mV) ke watt/m2. Untuk solarimeter 2 slot mempunyai faktor kalibrasi 17,5 mV/Kw/m2 dan solarimeter 4 slot 14,1 mV/Kw/m2. Dengan contoh:
2 slot    = 80 W/m2

4 slot    = 110 W/m2

            Dari hasil data si atas terdapat perbedaan antara di bawah tajuk dan di atas tajuk. Radiasi matahari yang diserap saat di bawah tajuk lebih rendah dari di atas tajuk karena cahaya yang sampai di bawah tajuk terhalang oleh tajuk itu sendiri. Sehingga cahaya yang siserap oleh tumbuhan tidak maksimal.
            Antara tanaman sawit dan biduri juga mempunyai perbedaan terhadap banyaknya cahaya yang diserap. Tanaman sawit menyerap lebih banyak cahaya matahari. Hal ini terjadi akibat dari perbedaan morfologi tumbuhan tersebut. Tanaman sawit memiliki tajuk yang lebih jarang, sehingga cahaya matahari sampai ke permukaan tanah.
            Dari hasil, dapat diperoleh selisih antara sawit dan biduri jika ditinjau dari atas dan bawah tajuk. Dari sini diketahui bahwa terjadi selisih yang cukup jauh antara sawit dan biduri. Tanaman sawit lebih banyak menyerap cahaya matahari karena mempunyai selisih intensitas cahaya yang diterima lebih kecil dari tanaman biduri.













V
KESIMPULAN

            Dari hasil dan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan:
1.    Radiasi matahari yang diserap saat di bawah tajuk lebih rendah dari di atas tajuk karena cahaya yang sampai di bawah tajuk terhalang oleh tajuk itu sendiri, sehingga cahaya yang diserap oleh tumbuhan tidak maksimal.
2.    Tanaman sawit menyerap lebih banyak cahaya matahari karena anaman sawit memiliki tajuk yang lebih jarang, sehingga cahaya matahari sampai ke permukaan tanah.
3.    Tanaman sawit lebih banyak menyerap cahaya matahari karena mempunyai selisih intensitas cahaya yang diterima lebih kecil dari tanaman biduri.












DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2008, RADIASI MATAHARI,
id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_Matahari   [27-10-2008]


Sundani, 2005, RADIASI MATAHARI,
nagasundani.blogsome.com/2005/04/12/radiasi-matahari-dan-kelanjutannya/ [27-10-2008]


Anonymous, 2008, HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN,
www.faperta.ugm.ac.id/buper/lab/kuliah/fistan/6_hubungan_cahaya_tanaman.ppt
[27-10-2008]












0 Comments On "LAPORAN PRATIKUM AGROKLIMATOLOGI -RADIASI MATAHARI"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BERITA TERKINI

« »
« »
« »

GALERY AGROTEKNOLOGI

Cari Blog Ini

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

ANDA PENGUNJUNG KE

Diberdayakan oleh Blogger.
Blogger Templates

Translate

close

Entri Populer

SALAM AGROTEKNOLOGI

SALAM AGROTEKNOLOGI

Cuaca Hari ini

free counters

HASIL PERTANIAN

HASIL PERTANIAN

Pengikut

About Me