PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Di
bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran dan
intensitas radiasi matahari sangat penting. Pengukuran dilakukan terhadap
cahaya matahari yang sampai ke permukaan bumi. Lama penyinaran matahari adalah
lamanya matahari bersinar cerah sampai ke permukaan bumi selama periode satu
hari, diukur dalam satuan jam. Periode satu hari disebut panjang hari yakni
jangka waktu selama matahari berada di atas horizon. Halangan terhadap pancaran
cahaya matahari terutama awan, kabut, aerosol, atau benda-benda pengotor
atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai
persepuluhan atau dalam persen terhadap panjang hari. Intensitas radiasi matahari
yang sampai di permukaan bumi ialah jumlah energi yang diterima bumi dari
cahaya matahari, pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu. Satuan yang
banyak digunakan adalah kalori/cm2/menit, langly/menit, dan watt/m2.
2. Tujuan
Praktikum
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui intensitas cahaya matahari yang
sampai ke permukaan bumi, sehingga kita dapat mengetahui radiasi/cahaya
matahari yang diserap oleh tanaman. Dalam praktikum ini yaitu tanaman sawit (Elaeis
ginensis Jack) dan tanaman biduri (Calotropis gegantea).
TINJAUAN
PUSTAKA
Radiasi matahari adalah pancaran
energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari. Energi
radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum
radiasi matahri terdiri dari sinar gelombang pendek dan sinar gelombang
panjang. Sinar yang termasuk dalam gelombang pendek adalah sinar X, sinar
gamma, dan sinar ultraviolet. Sedangkan sinar yang termasuk sinar panjang
adalah sinar infra merah. (Anonymous, 2008)
Radiasi adalah sesuatau yang
menyebar ke arah luar dari suatu sumber radiasi solar (radiasi yang bersumber
dari matahari. Ada beberapa radiasi solar, yaitu radiasi elektromagnetik. Radiasi
elektromagnetik dapat dibedakan atas radiasi yang dapat dilihat oleh mata (visible
radiation) yaitu cahaya dan radiasi yang dapat kita rasakan (oleh kulit) yakni
radiasi sinar infra merah. Panjang gelombang radiasi infra merah lebih panjang
daripada panjang gelombang cahaya. (Nagasundani, 2005)
Unsur-unsur radiasi matahari sebagai
sumber energi dalam bentuk cahaya atauptn thermal juga unsur-unsur radiasi yang
meliputi intensitas radiasi (menggambarkan jumlah energi matahari dalam satuan
calori, joule, atau watt/m2), periodsitas (menggambarkan lama
radiasi bersinar selama 24 jam), dan kualitas (menggambarkan spectrum cahaya
yang dikandung). (Anonymous, 2008)
PROSEDUR
PERCOBAAN
1. Alat
dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah solarimeter.
2. Cara
Kerja
a. Dengan
menggunakan solarimeter, lakukan pengamatan dan pengukuran radiasi matahari di
beberapa lokasi (tipe lahan) yaitu di bawah tajuk tanaman dan di atas tajuk
tanaman untuk jenis tanaman yang berbeda.
b. Untuk
masing-masing tipe lahan diukur dan diamati radiasi matahari selama 5 menit,
pengukuran dilakukan setiap 1 menit sekali (6 kali ulangan).
c. Bandingkan
variasi radiasi matahari untuk masing-masing tipe lahan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Tabel 1. Tabel pengamatan radiasi
matahari pada tanaman Biduri (Elaeis ginensis Jack)
NO.
|
Lokasi (Tipe Lahan)
|
Jumlah Ulangan Radiasi (watt/m)
|
Rerata
|
Keterangan
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||||
1.
|
Di bawah tajuk
|
6,6
|
5,2
|
4,4
|
3,9
|
3,5
|
3,2
|
26,8
|
Terik
|
2.
|
Di atas tajuk
|
8,0
|
8,7
|
9,0
|
9,3
|
9,2
|
9,7
|
53,9
|
Terik
|
Tabel 2. Tabel pengamatan radiasi
matahari pada tanaman biduri (Calotropis gegantea)
NO.
|
Lokasi (Tipe Lahan)
|
Jumlah Ulangan Radiasi (watt/m)
|
Rerata
|
Keterangan
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||||
1.
|
Di bawah tajuk
|
80
|
62,86
|
57,14
|
57,14
|
62,86
|
68,57
|
64,57
|
Berawan
|
2.
|
Di atas tajuk
|
108,57
|
137,14
|
154,28
|
165,71
|
171,42
|
177,14
|
154,28
|
Berawan
|
2. Pembahasan
Dalam
praktikum ini alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari
adalah solarimeter. Solarimeter yang digunakan terdiri dari 2 macam, yaitu solarimeter
2 slot dan 4 slot, tetapi mempunyai satuan yang sama, yakni milivolt(mV).
Perbedaan slot ini berpengaruh terhadap faktor kalibrasinya. Faktor kalibrasi
berfungsi untuk mengkalkulasi dari milivolt (mV) ke watt/m2. Untuk
solarimeter 2 slot mempunyai faktor kalibrasi 17,5 mV/Kw/m2 dan
solarimeter 4 slot 14,1 mV/Kw/m2. Dengan contoh:
2
slot = 80 W/m2
4
slot = 110 W/m2
Dari hasil data si atas terdapat
perbedaan antara di bawah tajuk dan di atas tajuk. Radiasi matahari yang
diserap saat di bawah tajuk lebih rendah dari di atas tajuk karena cahaya yang
sampai di bawah tajuk terhalang oleh tajuk itu sendiri. Sehingga cahaya yang
siserap oleh tumbuhan tidak maksimal.
Antara tanaman sawit dan biduri juga
mempunyai perbedaan terhadap banyaknya cahaya yang diserap. Tanaman sawit menyerap
lebih banyak cahaya matahari. Hal ini terjadi akibat dari perbedaan morfologi
tumbuhan tersebut. Tanaman sawit memiliki tajuk yang lebih jarang, sehingga
cahaya matahari sampai ke permukaan tanah.
Dari hasil, dapat diperoleh selisih
antara sawit dan biduri jika ditinjau dari atas dan bawah tajuk. Dari sini
diketahui bahwa terjadi selisih yang cukup jauh antara sawit dan biduri.
Tanaman sawit lebih banyak menyerap cahaya matahari karena mempunyai selisih
intensitas cahaya yang diterima lebih kecil dari tanaman biduri.
V
KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan di atas
dapat diambil kesimpulan:
1. Radiasi
matahari yang diserap saat di bawah tajuk lebih rendah dari di atas tajuk
karena cahaya yang sampai di bawah tajuk terhalang oleh tajuk itu sendiri, sehingga
cahaya yang diserap oleh tumbuhan tidak maksimal.
2. Tanaman
sawit menyerap lebih banyak cahaya matahari karena anaman sawit memiliki tajuk
yang lebih jarang, sehingga cahaya matahari sampai ke permukaan tanah.
3. Tanaman
sawit lebih banyak menyerap cahaya matahari karena mempunyai selisih intensitas
cahaya yang diterima lebih kecil dari tanaman biduri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2008,
RADIASI MATAHARI,
id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_Matahari [27-10-2008]
Sundani, 2005, RADIASI MATAHARI,
nagasundani.blogsome.com/2005/04/12/radiasi-matahari-dan-kelanjutannya/
[27-10-2008]
Anonymous, 2008, HUBUNGAN CAHAYA DAN
TANAMAN,
www.faperta.ugm.ac.id/buper/lab/kuliah/fistan/6_hubungan_cahaya_tanaman.ppt
[27-10-2008]
0 Comments On "LAPORAN PRATIKUM AGROKLIMATOLOGI -RADIASI MATAHARI"
Posting Komentar