Senin, 20 Juni 2011 6/20/2011

makalah tanah andisol


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Diseluruh permukaan bumi terdapat aneka macam tanah, mulai dari yang paling gersang sampai yang paling subur, berwarna putih, merah, cokelat, kelabu, hitam, dengan berbagai ragam sifatnya.Untuk mempermudah mengenal masing-masing-masing jenis tanah serta kemampuannya dalam usaha mempelajari dan menggunakan tanah, maka perlu perlu masing-masing tanah diberi nama. Dengan demikian nama yang umumnya hanya terdiri atas satu atau dua kata berfungsi sebagai alat untuk mempersingkatketerangan mengenai sifat kemampuan suatu jenis tanah.
Seorang ahli menganggap bahwa tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu-batu di permukaannya agar menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat dimana di atasnya dapat digunakan untuk berbagai usah, misalnya pertanin, peternakan, mendirikan bangunan dan lain-lain.
Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organic dari organisme (vegetasi dan hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air.
Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Disamping percampuran bahan mineral dengan bahan organik, maka dalam proses pembetukan tanah terbentuk pola lapisan-lapisan tanah atau horizon-horison. Oleh karena itu dalam definisi ilmiahnya tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organic, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.
1.2  Tujuan Praktikum
Untuk memperoleh informasi secara sepintas tentang beberapa sifat tanah seperti tekstur tanah, warna, kedalaman efektif (solum, konsistensi, ketebalan horizon dan perubahan batuan permukaan dan dalam tanah.



BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Sifat dan Ciri Tanah Andisol
Andisol merupakan tanah yang berwarna hitam dengan epipidon mollik atau umbrik atau ochrik atau kambik,bulk density kurang dari 0,85 g/cm.banyak mengandung bahan amorf,atau lebih dari 60% terdiri dari abu vulkanik vitrik,cindes atau bahan pyroklastik lain (Hardjowigeno.2003).
Data analisis tanah andisol dari berbagai wilayah,menunjukan bahwa Andiso memiliki tekstur yng bervariasi dari berlit (30-65%).reaksi tanah umumnya agak masam (5,6-6,5).kandungan bahan organik lapisan atas sedang sampai tinggi dan lapisan bawahnya rendah,nisbah C/N tergolong rendah (6-10).kandungan P dan K potensial bervariasi sedang sampai tinggi,umumnya kandungan lapisan atas lebih tinggi dari pada lapisan dibawah.dengan demikian potesi kesuburan alami andisol termasuk sedang samapai tinggi (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat,2005)
Andisol mempunyai beberapa sifat kimia yang peting.Liat memiliki muatan permanen yang rendah dan mautan tergantung PH yang tinggi.keracunan Al jarang terjadi.Andisol mempunyai kemampuan untuk memfiksasi fosfat dan mengikat air lebih tinggi persentasi karboncendrung relatif lebih tinggi dibandingkan tanah-tanah mineral lainya (Wada1980).
Nilai pH berkisar dari 0-14 dengan pH 7 disebut netral sedangkan pH kurang dari 7 disebut Alkalis.besarnya kisaran nilai pH tersebut didasarkan besarnya konstanta disosiasi air murni   HOHH+ + OH+
[H+] [OH}=10-34=k (konstanta)
Walaupun demikian ph tanah umumnya berkisar dari 3,0-9,0.di indonesia umumya tanah bereaksi masam dengan ph 4,0-5,5 sehigga tanah dengan ph 6,0-6,5 sering telah dikatakan cukup netral mesipn sebenarnya masih agak masam (Hardjowigeno,2003).
Nilai ph tanah dapat digunakan sebagai indikator kesuburan kimiawi tanah,karena dapat mencerminkan ketersediaan hara dalam tanah.ph optimum untuk ketersedian unsur hara adalah sekitar 7,0 karena ph ini semua unsur makro tidak maksimum sehingga kemungkinan terjadinya toksisitas unsur makro tertekan (Hanafiah,2005).
Bahan organik adalah jumlah total substansi yang mengandung karbon organik didalam tanah,terdiri dari campuran residu tanaman dan hewan dalam berbagai tahap dekomposisi,tubuh mikroorganisme dan hewan kecil yang masih hidup maupun yang sudah mati (Schmitzer,1991).

2.2 Pengelolaan Tanah Andisol
            Pengolaan tanah adalah setiap perubahan mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman (Bawer,1956).menurut hakim ,dkk (1986)bahwa tujuan dari pengelolaan tana adalah memperbaiki kondisi tanah dalam hubunganya dengan pertumbuhan tanaman,membenamkan sisa-sisa tanaman ,memberantas dan membongkar tanaman penggangu (Lumban Touran,2002).
            Pengolahan tanah terbatas  menghasilkan kandungan C-organik lebih tinggi dari pada pengelolaan tanah biasa.kandungan N-total juga memperlihatkan kecendrungan yang sama dengan C-organik (Santoso dan Sibuea,1984).
            Pengelolaan tanah kemungkinan mempengaruhi struktur lapisan oleh ke arah yang menguntungkan ataupun merugikan.pengelolaan tanah pada kondisi kelewat basah /tergenang akan merusak struktur remah(terutama tanah dengan kandungan lempung tinggi),mengolah tanah dalam keadaan terlalu kering juga akan merusak struktur tanah (tanah pasiran) (Sutanto,2005).














BAB III
METODELOGI


3.1  Bahan Dan Alat
Adapun alat yang digunakan:
·         Cangkul
·         Meteran
·         Bor Tanah
·         Lam
·         PH tancap
·         Kertas Munsell
     Bahan Kimia
·         CACO3
·         ASAM PEROKSIDA
·         AQUA

3.2 Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Balai Pusat Pengembangan Holtikultura Terpadu Saree, Kec Lembah Seulawah, Kab Aceh Besar. Kegiatan ini  berlangsung pada tanggal 6 November 2010 mulai pukul 09.00 WIB s/d pukul 17.00 WIB.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan praktikum selama sehari di Balai Pusat Pengembangan Holtikultura Terpadu (BPPHT) Saree ini, yang berlangsung pada hari Minggu 6 November 2010, kami banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan lapangan secara langsung. Hal ini dapat menjadi bahan perbandingan bagi kami, antara pengetahuan yang didapat di lapangan dengan teori yang diperoleh dari bahan kuliah dan literature.       
A.    Pengamatan Dengan Indra
1.      Warna
Pada pengamatan tanah dengan indra, warna tanah mencerminkan beberapa sifat tanah, diantaranya yaitu kandungan bahan organic, drainase, dehidratasi senyawa besi dan lain-lain. Warna tanah sangat di[engaruhi oleh kadar lengas didalamnya. Tanah yang kering warnanya lebih muda dibandingkan dengan tanh yang basah, ini karena bahan koloid yang kehilangan air.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapat hasil :
a. Tanah Fertisol = 2,5 YR 3/2 : Very Dark Grayish Brown
b. Tanah Andisol = 5 YR 3/2 : Dark Reddish Brown
c. Tanah Ultisol = 5 YR 4/4 : Reddish Brown
d. Tanah Inceptisol = 7,5 YR 3/4 : Dark Brown
e. Tanah Entisol = 10 YR 3/3 : Dark Brown
Warna tanah diatas ditetapkan menggunakan Munsell Soil Color Chart. Yaitu dimana dalam penetapan warna harus di catat HUE, VALUE, dan CHROMA. Dalam pengamatan didapatkan bahwa tanah inseptisol memiliki notasi warna 7,5 Yr 4/2
2.      Struktur
Struktur tanah terbentuk akibat adanya penggabungan butir-butir primer tanah oleh adanya koloid tanah, humus, atau bahan kimia.Pada pengamatan struktur tanah diamati bentuk struktur, agregat tanah (ped)/ kelas struktur dan derajat struktur tanah.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Entisol bertipe gumpal bersudut (ab), memiliki kelas sangat halus (vf) dan memiliki derajat kuat (3).
b. Ultisol bertipe gumpal bersudut (ab), memiliki kelas sangat halus (vf) dan memiliki derajat kuat (3).
c. Vertisol bertipe gumpal bersudut (ab), memiliki kelas sedang (m) dan memiliki derajat cukupan (2).
d. Andisol bertipe gumpal, memiliki kelas halus (f) dan memiliki derajat lemah (1).
e. Inceptisol bertipe gumpal membulat (sb), memiliki kelas sangat halus (vf) dan memiliki derajat lemah (1).
3.      Tekstur Tanah
Ada 3 macam tekstur tanah yang utama, yaitu pasir (sand), lempung (loam), dan liat (clay). Tanah dikatakan pasir bila jandungan pasirnya lebih dari 70%. Sedangkan lait apabila kandungan litany lebih dari 35%. Jika suatu fraksi bukan fraksi liat ataupun pasir, maka itu adalah fraksi debu. Departemen Pertanian Amerika Serikat membagi tekstur tanah menjadi 12 kelas tekstur.
Penetapan tekstur tanah ada 2, yaitu :
a. Penetapan di Laboratorium
b. Penetapan Tekstur di Lapang
Menurut hasil praktikum, diketahui bahwa :
a. Entisol bertekstur lempung berdebu (SIL)
b. Ultisol bertekstur lempung berliat (CL)
c. Fertisol bertekstur lempung berpasir (CS)
d. Andisol bertekstur lempung berliat (CL)
e. Inceptisol bertekstur lempung berpasir (SL)
Hasildari tiap-tiap kelompok berbeda karena kepekaan indra yang dimiliki tiap individu berbeda-beda.
4.      Konsistensi
Tanah dengan konsistensi baik mudah diolah dan tidak mudah melekat pada alat pegolah tanah. Sedangkan tanah yang berkonsistensi buruk merupakan kebalikannya. Konsistensi tanah dapat ditetapkan pada keadaan basah, lembab dan kering.
Percobaan yang dilakukan oleh kelompok kami memberikan hasil konsistensi tanah sebagai berikut :
a. Entisol pada konsistensi basah lekat (s) dan plastis (p), pada konsistensi lembab teguh (t) dan pada konsistensi kering sangat keras (vh).
b. Ultisol pada konsistensi basah agak lekat (ss) dan agak plastis (sp), pada konsistensi lembab sangat teguh (vt) dan pada konsistensi kering keras (h).
c. Fertisol pada konsistensi basah lekat (s) dan plastis (p), pada konsistensi lembab sangat teguh sekali (et) dan pada konsistensi kering sangat keras sekali (eh).
d. Andisol pada konsistensi basah lekat (s) dan tidak plastis (p0), pada konsistensi lembab sangat gembur (vf) dan pada konsistensi kering agak keras (sh).
e. Inceptisol pada konsistensi basah lekat (s) dan agak plastis (sp), pada konsistensi lembab sangat gembur (vf) dan pada konsistensi kering agak keras (sh).
Konsistensi lembab didapatkan denganmencelupkan sekejap bongkahan tanah lalu langsung diangkat dan dirasakan konsistensinya.
5.      Derajat Kerut Tanah
Secara fisik tanah mineral merupakan campuran dari bahan anorganik, organik,udara dan air. Bahan anorganik secara garis besar dibagi atas golongan fraksi tanah yaitu :
  1. Pasir (0,05 mm – 2,00 mm)
Tidak plastis dan tidak liat, daya menahan air rendah, ukuran yang besar menyebabkan ruang pori makro lebih banyak, perkolasi cepat, sehingga aerasi dan drainase tanah pasir relative baik. Partikel pasir ini berbentuk bulat dan tidak lekat satu sama lain.
  1. Debu (0,002 mm – 0,005 mm)
Merupakn pasir mikro. Tanah keringnya menggumpal tetapi mudah pecah jika basah, empuk dan menepung. Fraksi debu mempunyai sedikit sifat plastis dan kohesi yang cukup baik.
  1. Liat (<0,002 mm)
Berbentuk lempeng, punya sifat lekat yang tinggi sehingga bila dibasahi amat lengket dan sangat plastis, sifat mengmbang dan mengkerut yang besar.
6.      Perakaran
-          Halus : sedang : 46 cm
-          Kasar : sedikit : 35 cm
7.      Vegetasi Rerumputan
8.      pH tancap 5,9

B.     Pengenalan Profil Tanah
Apabila kita menggali lubang pada tanah, maka kalau kita perhatikan dengan teliti pada masing-masing sisi lubang tersebut akan terdapat lapisan-lapisan tanah yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Disuatu tempat ditemukan lapisan berseling-seling dengan lapisan liat, lempung atau debu, sedang ditempat lain ditemukan tanah yang semuanya terdiri dari liat, tetapi dilapisan bawah berwarna kelabu dengan bercak-bercak merah, dibagian tangah berwarna merah, dan lapisan atasnya berwarna kehitam-hitaman.
Lapisan tersebut terbentuk karena dua hal, yaitu :
1. Pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.
2. Proses pembentukan tanah.
Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukan tanah. Proses pembentukan horison-horison tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang vertikal tanah tersebut akan menunjukan susunan horison yanag disebut profil tanah.
Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sebagai berikut: O – A – E – B – C – R
Keterangan:
1.      Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa). Horison ini ditemukan terutama pada tanah-tanah hutan yang masih utuh. Merupakan horison organik yang terbentuk diatas lapisan tanah mineral
Horison A1 adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap. A2 – Horison dimana terdapat pencucian (eluviasi) maksimum terhadap liat, Fe, A dan bahan organik. A3 – Horison peralihan ke B, lebih menyerupai A. Horison dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral. Merupakan horison eluvasi, yaitu horison yang mengalami pencucian.
  1. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.
  2. 4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya.
  3. 5. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.
      5.   6. R adalah bahan induk tanah.

Ada tiga istilah yang sering diutarakan dalam ilmu tanah, yaitu:
1. Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O – A – E – B.
2. Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah yang meliputi horison:O – A.
3. Lapisan tanah bawah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: E – B.
Perlu dijelaskan bahwa tanah tidak selalu mempunyai susunan tanah seperti tersebut diatas. Horison O hanya terdapat pada tanah hutan yang belum digunakan untuk usaha pertanian. Banyak tanah yang tidak mempunyai horison A2 karena tidak terjadi proses pencucian dalam proses pembentukan tanah tersebut. Di samping itu ada juga tanah yang hanya mempunyai horison A dan C saja karena prosese pembentuikan tanahnya baru pada tingkat permulaan.


















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1  Kesimpulan
Bedasarkan pengamatan yang kami lakukan, maka profil tanah yang didapat adalah sebagai berikut:
-          Epipedon : mollik
-          Horison : kambik
-          Ordo : inseptisol
-          Subordo : udept
-          Great Grup : euthrudept
-          Sub Grup : andik euthrudept
-          Family : andik euthrudept, berlempung kasar, karbonatik, isohypermik.

1.2  Saran
Adapun saran-saran yang penulis uraikan dibawah ini berdasarkan pengamatan dan untuk tercapainya tujuan yang diinginkan.














DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, K.A.2005.Dasar-Dasar Ilmu tanah.PT.Raja Grafindo Persada,

2 Comments On "makalah tanah andisol"

7 Maret 2012 pukul 20.21

thnks. sngt mmbntu.!!

Unknown Says:
8 April 2012 pukul 11.19

ok..sama-sama kawan..tenks jg sdah bergabg di grup km..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BERITA TERKINI

« »
« »
« »

GALERY AGROTEKNOLOGI

Cari Blog Ini

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

ANDA PENGUNJUNG KE

Diberdayakan oleh Blogger.
Blogger Templates

Translate

close

Entri Populer

SALAM AGROTEKNOLOGI

SALAM AGROTEKNOLOGI

Cuaca Hari ini

free counters

HASIL PERTANIAN

HASIL PERTANIAN

Pengikut

About Me