Makalah
PERBANYAKAN VEGETATIV PADA TANAMAN UMBI-UMBIAN
DISUSUN
OLEH :
AYU RAHAYU
LUKMAN HAKIM
ANHAR
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ ......... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
2.1 Umbi Lapis................................................................................................ 3
2.2 Umbi Batang.............................................................................................. 3
2.3 Umbi Akar................................................................................................. 3
2.4 Klebihan dan kekuranagan........................................................................ 3
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 4
DAFTAR KEPUSTAKAAN......................................................................................... 13
KATA PENGANTAR
ﺒﺴﻡ ﺍﷲ ﺍﻠﺮﺤﻤﻦ ﺍﻠﺮﺤﻴﻡ
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktumya dengan baik. Selanjutnya salawat dan salam tak henti-hentinya kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari alam kebodohan kea lam yang penuh ilmu pengetahuan.
Adapun judul dari makalah kami ini adalah “Perbanyakan Vegetativ Pada Tanaman Umbi-umbian” yang merupakan salah satu dari mata muliah kami. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah membimbing dalam penyelesaian makalah ini.
Namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Banda Aceh, 6 November 2010
Penulis
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman perlu pembiakan dalam rangka mempertahankan jenisnya dan peningkatan produksinya. Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan menggunakan organ vegetatif.
Cara pembiakan vegetatif meliputi: (1) Secara alami dengan penggunaan biji apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll); (2) Secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah ”layerage”, ”cuttage”, atau setek, penyambungan tanaman dan kultur jaringan.
Salah satu jenis tanaman yang sering dibudidayakan secara vegetatif oleh petani adalah Tanaman umbi-umbian dan juga merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dijadikan bahan pangan oleh masyarakat khususnya di daerah pedesaan sebagai pengganti beras atau nasi. Keberadaan tanaman umbi-umbian saat ini terbatas pada tanaman umbi-umbian yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, seperti singkong, ubi jalar, dan talas.
II PEMBAHASAN
Tanaman umbi-umbian merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dijadikan bahan pangan oleh masyarakat khususnya di daerah pedesaan sebagai pengganti beras atau nasi. Keberadaan tanaman umbi-umbian saat ini terbatas pada tanaman umbi-umbian yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, seperti singkong, ubi jalar, dan talas.
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat). Organ yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
Organ penyimpan tidak harus berbentuk umbi. Beberapa jenis tumbuhan menyimpan cadangan energi pada organ yang sama, tetapi tidak mengalami banyak modifikasi bentuk, sehingga tidak membentuk umbi. Tumbuhan memerlukan cadangan energi karena ia tidak bisa berpindah tempat untuk menemukan sumber energi baru atau untuk membantu reproduksi jenisnya.
Macam-macam umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.
1.Umbi lapis (bulbus)
merupakan batang yang berlapis-lapis hasil modifikasi daun yang berada didalam tanah. Tunas akan tumbuh kesamping tumbuh induk dan akan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas yang tumbuh ini biasanya biasanya disebut suing. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah dan bawang daun. Akar :Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman ntara 15 – 30 cm di dalam tanah. Batang: Memiliki batang sejati atau disebut "diskus" yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh), diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan batang semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis. Daun: Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50 – 70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing, bewarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada tangkai yanr ukurannya relatif pendek. Bunga:
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya terdapat 50 – 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 – 6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodite) dan dapat menyerbuk sendiri atau silang. Buah dan Biji: Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji banwang merah dapat digunkan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya terdapat 50 – 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 – 6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodite) dan dapat menyerbuk sendiri atau silang. Buah dan Biji: Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji banwang merah dapat digunkan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae. Contoh seperti kentang
3.Umbi akar (tuberous root)
merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
Ciri-ciri umbi akar
· Umbi ini tidak berbuku-buku , umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata tunas
· Jika umbi akar ditanam, maka akan tumbuh tunas-tunas baru dari bagian yang merupakan sisa batang. Tunas inilah yang kemudian menjadi individu baru
· Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel Melihat akar yang mengalami metamorphosis menjdi umbi itu,maka umbi akar dapat merupakan penjelmaan; akar tunggang,missal nya umbi akar pada lobak (Rafhanus sativus L,) Bangkuwang Akar serabut, umbi akar pada umbi kayu.
Stek Umbi
Pada stek umbi, bahan awal untuk perbanyakan berupa umbi, yaitu: umbi batang, umbi kakr, umbi sisik, dan lain-lain. Senagai bahan perbanyakan, umbi dapat digunakan utuh atau dipotong-potong dengan syarat setiap potongannya mengadung calon tunas. Untuk menghindari terjadinya busuk pada setiap potongan umbi, maka umbi perlu dierandap dalam bakterisida dan fungisida. Contoh tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek umbi antara lain: Solanum tuberosum, Ipomoea batatas, Caladium, Helianthus tuberosus, Amarilis, dan lain-lain.
Stek umbi Batang
Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni: berkayu keras, semi berkayu, lunak, dan herbaceous. Bahan tanaman yang biasa diperbanyak dengan stek batang berkayu keras antara lain: apel, pear, cemara, dan lain-lain, dengan perlakuan kimia IBA atau NAA 2500 – 5000 ppm. Panjang stek berkisar antara 10 – 76 cm atau dua buku (nodes). Stek batang semi berkayu, contohnya terdapat pada tanaman Citrus sp. dengan perlakuan kimia yang sudah umum yaitu IBA dan NAA 1000 – 3000 ppm dan panjang stek 7,5 – 15 cm. Pada stek batang semi berkayu ini, daun-daun seharusnya dibuang untuk mengendalikan transpirasi. Disamping itu, pelukaan
sebelumnya mungkin dapat membantu pengakaran. Untuk stek batang berkayu lunak, contohnya terdapat pada tanaman Magnolia dengan perlakuan IBA atau NAA 500 – 1250 ppm dan panjang stek 7,5 – 12,5 cm. Pada stek batang berkayu lunak ini umumnya akar relatif cepat keluar (2 – 5 minggu). Stek batang yang tergolong herbaceus, dilakukan pada tanaman Dieffenbachia, Chrisanthemum, dan Ipomoea batatas. Pada dasarnya perlakuan auksin tidak pdiperlukan pada stek batang herbaceous ini, tetapi kadang diberikan IBA atau NAA 500 –1250 ppm dan panjang stek yang biasa digunakan adalah 7,5 – 12,5 cm.
sebelumnya mungkin dapat membantu pengakaran. Untuk stek batang berkayu lunak, contohnya terdapat pada tanaman Magnolia dengan perlakuan IBA atau NAA 500 – 1250 ppm dan panjang stek 7,5 – 12,5 cm. Pada stek batang berkayu lunak ini umumnya akar relatif cepat keluar (2 – 5 minggu). Stek batang yang tergolong herbaceus, dilakukan pada tanaman Dieffenbachia, Chrisanthemum, dan Ipomoea batatas. Pada dasarnya perlakuan auksin tidak pdiperlukan pada stek batang herbaceous ini, tetapi kadang diberikan IBA atau NAA 500 –1250 ppm dan panjang stek yang biasa digunakan adalah 7,5 – 12,5 cm.
Ada beberapa bagian alami tanaman yg digunakan untuk perbanyakan vegetatif tanaman.
(Aerial part of plant vegetatif propagation) yaitu:
· daun = bagian daun dapat diambil untuk perbanyakan vegetatif melalui tunas adventif.
· Bulb/umbi lapis = modifikasi batang di dalam tanah, mempunyai bentuk berlapis2 yg merupakan modifikasi dari daun yg berdaging dan membentuk lapisan menyerupai cincin.
· Sucker = salah satu modifikasi batang yg berada di bawah permukaan tanah yg berbentuk seperti stolon yg merupakan cabang lateral dari batang dalam tanah dan menyembul ke permukaan tanah yg kemudian tumbuh batang baru.
· Bulbil = modifikasi dari bunga majemuk bagian bawah menjadi badan yg jika lepas dan jatuh ke tanah akan tumbuh menjadi individu baru, misalnya aloe vera, ananas comussus.
Totipotency = kemampuan dari sebuah sel untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman secara utuh jika dismulasi dengan benar dan sesuai.
Totipotency = kemampuan dari sebuah sel untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman secara utuh jika dismulasi dengan benar dan sesuai.
Kelebihan dan kekurangan vegetatif artificial dengan vegetatif secara seksual:
Kelebihan: Biaya lebih murah utk pv secara buatan, Hasil perbanyakan dapat dihasilkan dlm waktu singkat, Hasil dari perbanyakan sama dengan induknya. Bahan yg digunakan dlam perbanyakan lebih mudah dicari
Kekurangan: :kegagalan dalam perbanyakan lebih banyak, membutuhkan keahlian khusus untuk pv buatan, membutuhkan tenaga dan biaya yg lebih.
III KESIMPULAN
· Tanaman perlu pembiakan dalam rangka mempertahankan jenisnya dan peningkatan produksinya. Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan menggunakan organ vegetatif.
· Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.diantarnya; Umbi lapis, umbi batang dan umbi akar
· Stek batang dikelompokkan menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni: berkayu keras, semi berkayu, lunak, dan herbaceous.
1 komentar:
makasi sob,postingannya sangat menarik dan bermanfaat, sukses selalu... salam blogger dari Bali
Posting Komentar