Selasa, 07 Juni 2011 6/07/2011

HAMA PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KARET




HAMA PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KARET


Oleh :
Lukman Hakim
Teuku Rizal RJ
Masrullah
Safridaini
Fitriyani
                                           
Unsyiah good
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2011

KATA PENGANTAR







Syukur Ahamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul HAMA DAN PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KARETShalawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan dan peradaban.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap dan berdo’a semoga amal dan perbuatan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa banyak kekhilafan dan kekurangan dari makalah ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
                                                                                          


 Darussalam, 21 April 2011






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..            i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... …………           ii
BAB. 1 PENDAHULUAN ............................................................................... ……..                1
A.    Latar Belakang ...................................................................................... ……                  1
B.      Tujuan makalah..................................................................................... ……                 2
BAB. 11 PEMBAHASAN................................................................................. ……..                3
A.Jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman karet................................. ……..                3
a.hama penyakit tanaman karet ...............................................................................  4  
 b.penyakit pada tanaman karet....................................................................................         3
BAB. III. KESIMPULAN …………………………………….                                                   5
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….                                 10






PENDAHULUAN


A.Latar Belakang

Karet alam di Indonesia telah berusia satu abad lebih dan merupakan komoditas yang
mempunyai arti ekonomi dan sosial penting bagi kehidupan rakyat Indonesia umumnya dan rakyat di daerah Sumatera serta Kalimantan pada khususnya. Di dunia, luas pertanaman karet Indonesia menduduki tempat yang pertama, tetapi dalam hal produksi hanya menduduki tempat kedua setelah Thailand. Hal tersebut terjadi karena salah satu diantaranya produksi karet alam di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan Thailand.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani karet dan meningkatkan ekspor non migas, mulai tahun 1980-an pemerintah telah mengembangkan pertanaman karet dengan pola intensifikasi, rehabilitasi, perluasan areal dan penanaman ulang. Sebagai konsekuensinya, berbagai masalah telah timbul dan salah satunya adalah penyakit. Penyakit tanaman karet merupakan salah satu faktor pengganggu yang penting daripada masalah gangguan lainnya dan bahkan seringkali dapat menggagalkan suatu usaha pertanaman. Sebagai contoh adalah penyakit rapuh daun yang disebabkan oleh Microcyclus ulei yang sementara ini dikenal sebagai penyakit yang sangat ganas di Amerika Selatan.
Penyakit tanaman karet dapat dijumpai di pembibitan sampai ditanaman yang
telah tua, dari bagian akar sampai pada daun. Penyakit  pada karet umumnya disebabkan oleh cendawan dan sampai saat ini belum diketahui adanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau patogen lainnya.

Diagnosa penyakit yang tepat dan cepat akan sangat menentukan keberhasilan penanggulangan penyakit. Sampai saat ini, cara-cara penanggulangan penyakit karet yang dianjurkan dapat berupa kombinasi dari aspek kultur teknis, manipulasi lingkungan dan atau penggunaan pestisida, atau masing-masing aspek tersebut. khusus dalam penggunaan pestisida, perlu diperhatikan akan dampak negatifnya terhadap manusia, lingkungan, tanaman, dan organisme pengganggunya sendiri. Dalam uraian berikut akan dikemukakan secara garis besar beberapa penyakit penting pada tanaman karet yang meliputi aspek gejala, berbagai faktor yang
mempengaruhi perkembangan penyakit, arti ekonomi dan cara pengendaliannya.

B.Tujuan makalah
Untuk mengetahui hama dan penyakit pada tanaman karet ,pada tanaman karet ini banyak penyakit dan hama di antaranya adalah penyakit akar putih dan penyakit kering alur sadap.Penyakit ini yang sering terjadi pada tanaman karet.dan hama yang sering du jumpai adalah babi hutan pada saat tanaman karet baru di tanam.



BAB.II
PEMBAHASAN

A.Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Tanaman Karet
a. hama pada tanaman karet
1.      Kutu lak (laccifer greeni Chamberlis) menyerang dan menghisap cair jaringan tanaman karet sehingga ranting-ranting lemah dan menggugurkan daun, terbentuknya jelaga hitam pada permukaan daun dan menghambat fotositesis. Penyebaran kutu lak dilakukan oleh semut. Pemberantasan dilakukan menggunakan kimiawi (Anthio 3 EC=0,15%+Surfaktan Citrowett=0,025%, Albolineum 2%, Formalin 0,15%) atau rotansi 3 minggu sampai dengan serangga habis dibasmi
2.      Kutu Scalle insect (Saissetia nigru) yang menghisap cairan tanaman dan diternakan oleh semut. Pemberantasan menggunakan Albolineum (2%) disemprot dengan rotasi 1-2mg, Tamorun (0.05-0.1%) disemprot dengan rotasi 1-2 minggu sampai serangga hilang.
3.      Mealy Bugs (Ferrisana Virgata) yang menyerang pucuk daun tanaman mudah dan bagian bawah helaian daun tanaman di pembibitan. Manakalah Planococcuc citri menyerang pucuk-pucuk mudah, tanaman melengkung dan daun-daum keritimg. Pemberantasan menggunakan Albolineum dan Tamorun.
4.      Mealy Bugs (Ferrisana Virgata) merupakan kutu penyerang daun tanaman yang diberantas  menggunakan Bidrin=0.2% + Citrowett=0.025%
5.      Tarsonemus translucens (tungau karet) yang menyerang didaerah persemian sehingga bibit gugur pada daun muda. Tungau ini mneghisap cairan sel yang membentuk bintik-bintik kuning pada daun muda. Tindakan kuraktif dilakukan dengan blowing (serbuk belerang 5-10 kg/hektar), model 1% (dosis 300-400 liter/hektar), Endrin 19.2%, EC kadar 0.1% dengan volum cairan 500 liter/hektar.
6.      Helotrichia serrata (uret tanah) yang menyebabkan tanaman menjadi layu, berwarna kuning bahkan mati. Penyemprotan Endosulfan 0.1%, Furadan 3G, Diazinon 10G atau Basudin !)g disekitar batang.
7.      Belalang (Sexava nigricornis) menyerang tanaman muda dengan memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Pemberantasan menggunakan Dictophos dan Methony.
8.               Rayap (Captotermis curvignatus dan microtermes inspiratus) menyerang tanaman baru tanam (MTB). Captotermis dibandingkan dengan microtermes berbeda dengan ukuran dan daya rusak serangganya. Tanaman kater yang luka akibat serangga hama diulas dengan carbolinium. Pemberantasan Captotermis menggunkan elumsi HCH, Dieldrin (0.25%), Elmusi Aldrin 40%, WP 0.125%, Endrin 20%, Furadan 3G, Agrolene 26, WP 0.2% Lindamul 250, EC 0.2%, EG sepertiga persen sebanyak setengah liter sampai sati liter bagi tiap pohon karet yang terserang. Manakahlah batang bawah atau lehar akar dikikis atau dikerok dan membuang tanahnya lalu diguyur dengan Aldrin (0.25%) dengan rotasi 1 kali seminggu hingga rayap musnah.
b. Penyakit Pada Tanaman Karet
1      Penyakit Akar
Penyakit akar putih disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus (Rigidoporus lignosus). Penyakit ini mengakibatkan kerusakan pada akar tanaman Gejala pada daun terlihat pucat kuning dan tepi atau ujung daun terlipat ke dalam, Kemudian daun gugur dan ujung ranting menjadi mati.
Pengendalian:
v  Menanam tanaman penutup tanah yang baik untuk kebun karet.
v  Menanam bibit tanaman yang sehat, bebas dari jamur akar putih.
v  Apabila kebun karet pernah mengalami serangan jamur akar putih, maka tanaman baru harus dilindungi. Caranya, disekitar tanaman baru ditaburkan serbuk belerang sebanyak 100 gram dengan radium antara 30 – 100 cm. Setelah itu, serbuk dibenamkan kedalam tanah dengan bantuan garpu.

v  Membasmi JAP juga dapat dilakukan dengan fungisida yang terdiri atas campuran bahan kimia hexaconazole, triadimefon, dan cyproconazole. Bahan bahan ini mengandung bahan aktif PCNB



2     Penyakit akar merah
*      Gejala
Warna daun berubah menjadi hijau pucat suram kemudian menguning dan akhinya berguguran akarnya diliputi benang-benang jamur berwarna merah muda sampai tua.
Akar tanaman yang sakit akan membusuk dan berwarna jingga kehitaman. Bila ditekan, cairan akan keluar dari akar tersebut.
Penyebabnya adalah jamur ganoderma pseudoferrum.
*      Pengendalian :
Pengendalian jamur ini sama dengan pengendalian jamur akar putih.

3   Penyakit Batang
Busuk pada batang, menyerang sistem percabangan lambat laun cabang daun akan turun dan akibatnya percabangan itu akan patah.
.       Jamur upas
*      Gejala
Bagian tanaman yang diserang akan mengeluarkan cairan latek berwarna coklat kehitaman yang meleleh dipermukaan batang tanaman. Lambat laut kulit tanaman yang terserang akan membusuk dan berubah menjadi hitam, mengering, dan terkelupas. Bagian kayu di bawah kulit menjadi rusak dan menghitam. Pada serangan lanjut, tajuk percabangan akan mati dan mudah patah oleh hembusan angin.
Penyebabnya adalah jamur Corticium salmonicolor.
Pengendalian
v   Pengobatan untuk tanaman yang sakit dilakukan dengan melumaskan fungisida Fylomac 90 0,5%, Calixin MR, Dowco 262, atau bubur bordo pada bagian yang terserang hingga 30 cm keatas dan kebawahnya
v   Karena pengobatan dengan cara pelumasan sangat lambat, maka ditempuh cara pengobatan dengan penyemprotan.
v    Bila percabangan sudah terkena serangan lanjut, maka pengendaliannya dilakukan dengan cara mengupas kulit yang busuk. Kemudian, kulit batang yang tersisa dilumas dengan Calixin MR. Secukupnya.

4    Penyakit Bidang Sadap
Awal seranga di tandai dengan adanya selaput tipis berwarna putih dan tidak begitu jelas menutupi alur sadap. Bila dikorek dan diiris, di bawah kulit diatas irisan sadap akan tampak garis-garis tegak berwarna cokelat atau hitam. Terkadang dibawah kulit pulihan akan terbentuk gumpalan lateks yang mengakibatkan pecahnya kulit. Dari bagian ini akan mengeliarkan tetesan lateks berwarna cokelat dan berbau busuk.
Penyakit ini di sebabkan oleh cendawan Phytophtora palmivora yang juga menyebabkan penyakit kanker bercak.

Pengendalian: Secara mekanis penjarangan pemangkasan pelindung, penanaman penutup tanah. Secara Kimiawi dengan Fungisida (B.a. Kaptofol).  Dilakukan tindakan pengobatan dengan fungisida Difolatan 4 F 2%, Difolatan 80 WP 2%, Demosan 0,5%, atau Actidione 0,5%.

·        Alur Kering Sadap
Penyakit kekeringan alur sadap mengakibatkan kekeringan alur sadap sehingga tidak mengalirkan lateks, namun penyakit ini tidak mematikan tanaman. Penyakit ini disebabkan oleh penyadapan yang terlalu sering, terlebih jika disertai dengan penggunaan bahan perangsang lateks ethepon. Adanya kekeringan alur sadap mula-mula ditandai dengan tidak mengalirnya lateks pada sebagian alur sadap. Kemu-dian dalam beberapa minggu saja kese-luruhan alur sadap ini kering tidak me-ngeluarkan lateks. Bagian yang kering akan berubah warnanya menjadi cokelat karena pada bagian ini terbentuk gum (blendok)
Kekeringan kulit tersebut dapat meluas ke kulit lainnya yang seumur, tetapi tidak meluas dari kulit perawan ke kulit pulihan atau sebaliknya. Gejala lain yang ditimbulkan penyakit ini adalah terjadinya pecah-pecah pada kulit dan pembengkakan atau tonjolan pada batang tanaman.
Pengerokan kulit yang kering sampai batas 3-4 mm dari kambium dengan memakai pisau sadap atau alat pengerok. Kulit yang dikerok dioles dengan bahan perangsang pertumbuhan kulit NoBB atau Antico F-96 sekali satu bulan dengan 3 ulangan. Pengolesan NoBB harus diikuti dengan penyemprotan pestisida Matador 25 EC pada bagian yang dioles sekali seminggu untuk mencegah masuknya kumbang penggerek. Penyadapan dapat dilanjutkan di bawah kulit yang kering atau di panel lainnya yang sehat dengan intensitas rendah (1/2S d/3 atau 1/2S d/4). Hindari penggunaan Ethepon pada pohon yang kena kekeringan alur sadap. Pohon yang mengalami kekeringan alur sadap perlu diberikan pupuk ekstra untuk mempercepat pemulihan kulit.
5    Penyakit Daun
·        Bercak hitam-hitam kecoklatan
 Penyakit Daun Colletotrichum
Penyebab: Colletotrichum gloeosporioides
Gejala: Daun muda cacat dan gugur, pucuk gundul daun bercak coklat, ditengah bercak berwarna putih bintik hitam (spora)
Pengendalian: Dengan Fungisida

Faktor Yang Mempengaruhi Hama Dan Penyakit Tanaman Karet

Masalah hama berkaitan dengan populasi Tinggi rendahnya populasi serangga hama disuatu tempat disebabkan oleh dua faktor. Yaitu faktor  eksternal dan internal.
1.      Faktor Eksternal
·        Suhu / Temperatur yang mempengaruhi aktivitas dan penyebaran geografis/ lokal dan perkembangan serangga. Suhu maksimumC , suhu optimum 26C -31C dan suhu maksimim untuk pertumbuhan serangga berkisar 238C - 45C.
·        Kelembaban yang mempengaruhi cairan tubuh serangga. Prefensi serangga terhadap tempat hidup dan persembunyian (terutama: iklim mikro) dengan Rh optimum sebesar 73-100%.
·        Cahaya mempengaruhi perilaku serangga. Ada sebagian serangga akan mempercepat masa produksinya pada musim kering, manakalah sebagian serangga lainnya akan melakukan diapause pada musim kering.
·        Curah Hujan penyebab RH meningkat, entomopatogen yang ada diareal perkebunan dapat berkembang dengan baik. Tetepi hujan lebat akan menyebabkan tenah terendam sehingga
·         Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air merupakan kebutuhan multak bagi organisme hidup. Bagi tumbuhan dalam pertumbuhan, perkembangan dan penyebaran biji. Manakalah bagi hewan dan manusia, air diperlukan untuk air minum dan sarana pendukung lainnya. Bagi unsur abiotik lainya (tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk).

2.      Faktor Internal
·        Fekunditas (kemampuan untuk bertelur imago betina)
·        Siklus hidup
·        Kecepata Repoduksi
·        Musuh Alami berperan penting dalam menekan populasi hama. Musuh alami serangga dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu predator mangsa dan parasitoid inang. Entomopatogen (seperti jamur, virus, dan bakteri) sendiri akan menimbulkan penyakit dan berbahaya bagi kehidupan organisme.
·        Kompetitor. Apabila terjadi jenis lain atau individu lain yang membutuhkannya sama disuatu tempat yang sama maka akan terjadi kompetisi. Kompetisi terbagi atas intraspesifik menyebabkan pemancaran dan perkelahian atas kompetisi intraspesifik (hama berbeda dengan sumber makanan  sama).

BAB. IV KESIMPULAN


*      Tanaman  karet merupakan sumber utama bahan karet alam dunia.  Sebagai penghasil utama getah, tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya tanaman yang banyak dikebunkan secara besar-besaran, Tanaman karet memiliki produksi yang tetap sehingga banyak sekali kendala – kendala yang di miliki tanaman pohon karet terutama pada penyakit penting yang menyerang tanaman karet berasal dari golongan jamur,  diantaranya jamur akar putih, jamur akar merah  




DAPTAR PUSTAKA

1 Pawirosoemardjo, S; S.D. Djudawi. 1991. Pedoman Pengenalan Pengamatan
dan Pengendalian Beberapa Penyakit Penting pada Tanaman Karet.
Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Perkebunan. Direktorat Jenderal
Perkebunan. Departemen Pertanian
2. Soepadmo, B. 1984. Penyakit Pada Tanaman Karet. Balai Penelitian
Perkebunan Bogor. Naskah I, 1984. Belum Diterbitkan
3. Pawirosoemardjo, S. 1982. Penyakit Penting Tanaman Karet di PTP X dan
Cara Pengendaliannya. Laporan Intern BPP Bogor. Tidak Diterbitkan
4. Soepadmo, B. 1980. Suatu Pemikiran Tentang Pengendalian Penyakit Daun
pada Tanaman Karet. Menara Perkebunan 48:147-154




0 Comments On "HAMA PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KARET"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BERITA TERKINI

« »
« »
« »

GALERY AGROTEKNOLOGI

Cari Blog Ini

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

ANDA PENGUNJUNG KE

Diberdayakan oleh Blogger.
Blogger Templates

Translate

close

Entri Populer

SALAM AGROTEKNOLOGI

SALAM AGROTEKNOLOGI

Cuaca Hari ini

free counters

HASIL PERTANIAN

HASIL PERTANIAN

Pengikut

About Me