Sabtu, 24 Maret 2012 3/24/2012

laporan Studi Lapangan budidaya durian di sare aceh besar


BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
cadalah salah satu proses kegiatan observasi pengungkapan fakta – fakta dalam proses memperoleh keterangan atau data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Studi lapangan berguna untuk berbagai penelitian dan merupakan sejumlah cara ilmiah yang dilakukan dengan rancangan operasional dan dapat memberikan hasil yang lebih akurat untuk menghindari kesalahan penelitian serta dapat menambah pengalaman. Untuk menyikapi hal ini timbul suatu keinginan bagi kami untuk melaksanakan studi lapangan yang dapat menambah pengalaman serta inspirasi dalam kurikulum ilmu pengetahuan ini.
Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur).
Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia. Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan).
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
  1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
  2. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
  3. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
  4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.

1.2  Tujuan
agar para pembaca berminat menjadikan budidaya durian sebagai salah satu peluang untuk dijadikan komoditas hasil pertanian unggul.bisa memanfaatkan lahan yang kosong secara optimal sebagai lahan budidaya tanaman durian mengajari teknik yang tepat untuk budidaya tanamandurian bagi para pembaca.




























BAB II METODE PELAKSANAAN


2.1  Tempat dan Waktu
Praktikum study lapang ini dilaksanakan diBalai Pusat Pengembangan Hortikultura Terpadu di saree dan di desa Iboh Seulimum kecamatan Aceh Besar yang berlangsung pada hari sabtu tanggal 12 Juni 2010 pukul 08.30-18.00.

2.2  Objek dan Sasaran
Ada 5 komoditi objek atau sasaran yang kami amati di diBalai Pusat Pengembangan Hortikultura Terpadu di saree dan di desa Iboh Seulimum kecamatan Aceh Besar yaitu;
1.      Komodoti jagung
2.       Pembibiten Cabai
3.      budida tanaman semangka
4.       Budidaya Pisang
5.      Durian dan rambutan (perbanyakan tanaman secara vegetative)

2.3  Metode Pengamatan
Mengamati secara secara langsung dari ke5 komoditi diatas mulai dari penyiapan media tanam, pembiitan, teknik penyemaian dan pemeliharaan, pemindahan bibit ke lapangan, pemberian pupuk, pngendalian HPT sampai kepada pemasaran.













BAB III LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

3.1 Pembuatan pupuk Boghasi
  • Bahan yang di gunakan
    1. dedak 20kg
    2. Em4 1 botol
    3. Sekam 20 goni
    4. kotoran ayam 500kg
    5. gula 1kg
  • Cara pembuatan
1.      Larutkan 1kg gula kedalam 1 liter air untuk membuat olase
2.      Masukkan Em4 dan tunggu selama 10 menit
3.      kemudian cairkan lagi dengan 18 liter air yang tidak mengandung bahan kimia
4.      Siram rata ke kompos yang sudah di sediakan tadi dan juga di aduk rata hingga     hingga bahan yang dicampur tadi sempurna
5.      Tunggu 15 hari, pupuk siap dipakai
Ciri-ciri pupuk yang sudah bisa digunakan bagi tanaman yaitu; Sudah berbau kompos, tidak panas, aktivitas belatung sudah tidak ada lagi, dan minimal 15 hari siap dipakai. Sedangkan EM4 jika berbau madu dan apabila berbau asam maka EM$ tersebut tidak bisa digunakan lagi.

1.1  Cabai
Pembibitan cabe (menggunakan daun pisang)
·         Biji cabai dicuci atau di rendam dengan air hangat selama 8 jam
·         Setelah 8 jam perendaman, kemudian  biji  tersebut dibungkus  dalam kain atau kotak (diperam) dan dimasukkan kedalam tanah sedalam 20cm
·         Setelah 2 atau 3 hari berkecambah, kemudian dipindahkan ke bumbungan daun pisang yang berisi anah 50% dan pupuk bokasi 50%. Dengan panjang daun pisang 6 cm.
·         Umur 28 hari bibi cabai siap dpindahkan kelapangan
Note; 
·   Fungsi perkecambahan isi adalah untuk membuat efesiensi kerja dan mengetahui seleksi awal
·   Bibit cabai yang kami amati di lapangan merupakan varietas TM99 yang merupakan bisnis dari  perusahaan dan unggul dari warna merah cerah.
·   bibit cabai  hibrida yang biasa digunakan adalah jenis varietas in the hoot dan lado

1.2  Budidaya jagung
·         Jenis varietas yang digunakan adalah; JA.HS (Jantan)dengan cirri pollen dipertahankan yang diambil dan diserbuki ke jagung betina dan varietas JA.HS (betina)
·         Jarak tanam tanaman jagung 70 x 40cm dengan tujuan agar mudah dalam penyerbukan
·                                 Umur jagug 3 bulan siap di panen
·         Penyakit pada tanaman jagung berupa penyakit bulai dan hawar daun. Sedangkan hamanya berupa ulat plutellayang menyerang tanaman jagung muda, tikus dan juga babi

3.4  Semangka
Membuat semangka tanpa biji
·         Mula-mula sediakan benih semangka diploid atau semangka dengan biji.
·               Benih semangka ini kemudian direndam dalam larutan colchicine selama 24 jam, lalu disemai.
·               Setelah muncul tunas, tetesi dengan colchicine 0,05% sebanyak enam kali dalam empat hari pertama. Perlakuan ini akan menghasilkan semangka tetraploid dengan jumlah kromosom 44.
·               Semangka tetraploid yang dihasilkan kemudian ditanam sebagai indukan seleksi. Buah yang dihasilkan semangka ini kemudian bijinya ditanam kembali dan bunganya diserbuki dengan bunga semangka diploid.
·               Penyerbukan dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur semangka tetraploid dengan serbuk sari semangka diploid sehingga menghasilkan semangka tanpa biji.
·               Sedangkan mulsa yang digunakan pada tanaman semangka merupakan
Hama dan Penyakit
               Penyakit yang sering terjadi pada tanaman semangka yaitu karat daun dan  jarang di kendalikan. Sedangkan hama utama berupa bekicot yang mengakibatkan terpotongnya batang semangka, selain itu ada juga jangkrik dan kutu putih yang biasanya dikenalikan dengan daun codia dan sersak.

3.5  Durian dan Rambutan
Pembibitan Tanaman Durian Secara Vegetatif (Penyambungan)
·         Batang bawah hasil dari semai biji, sudah ditanam di polybag,ukuran batang sebesar pensil, potong bagian atasnya kira-kira 20 – 30 cm dari tanah
·         Batang atas diambil kira-kira 5 cm dari pucuk atau mempunyai mata tunas 4 buah
·                                          Potongan bawah dibelah di tengah sepanjang 1 cm
·                                          Batang atas dipotong berbentuk V
·                                          Umur 2-3 bulan tanamantanaman disambung
·                                          Sambungan batang bawah dengan batang atas dan diikat dengan plastik
·         Tutup batang atas dengan plastik transparan atau disungkup selama 1bulan dengan tujuan untuk mengurangi pengapan,dan dilepas ikatan plastik setelah keluar tunas baru
·                                          Tali ikatan pada penyambungan dibuka setelah penyatuan benar-benar kuat

3.5.1        Pembibitan Tanaman Rambutan Secara Vegetatif (Okulasi)
               Pada rambutan okulasi paling bagus dilakukan pada saat umur 6bulan, selain itu tanaman rambutan tidak bias disambung karena dari awal bagian bawahnya sudah disebabkan kambiumnya model samping.
Okulasi pada tanaman rambutan
·         Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya (1,5cm). Dipilih mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan tanah.
·                                       Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm.
·                                       Kulit tesebut ditempelkan pada batang yang ada di polibag untuk di okulasi
·         Setelah selesai dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah hasil okulasi/penempelan mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.

5.1 Pisang
 Pembibitan
·         Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
·         Tinggi anakan untuk bibit 1 - 1,5 m, lebar potongan umbi 15 - 20 cm.
·         Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
·         Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.

Teknik Penanaman
  • Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
  • Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
  • Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September - Oktober)







BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
  • Sambung pada tanaman durian
  1. Batang bawah berasal dari biji yang di jadikana sebagai tanaman induk
  2. Sedangkan batang atas adalah batang yang sudah disertivikasi. Contoh; durian otong, durian kani, durian matahari, dan durian sokaya.
  3. Awalnya biji tersebut dicuci hingga bersih dari daging buahnya
  4. Disemai dengan ditumbuhkannya dalam polibag
  5. Pada saat ubur 2-3 bulan baru disambung (masi muda)
  6. Pada saat pembibitan peyakit yang sering menyerang adalah jamur, dan biasanya dikendalikan dngan fungisida setiap minggu
  7. sedangkan hama yang mnerang pada saat pembibitan berupa ulat, jangkrik, dan juga belalang.
Alat & Bahan yang Dibutuhkan :
1.      Pisau stek/ cutter yang telah disterilkan
2.      Kantong plastik sebagai pengikat dan penutup batang atas
3.      Bibit batang bawah dari biji hasil semaian, sebesar pensil
4.      Batang atas dari pohon induk yang memiliki sifat unggul dan berukuran sama dengan batang bawah       
Cara Melakukan Sambung :
1.      Batang bawah hasil dari semai biji, sudah ditanam di polybag,ukuran batang sebesar pensil, potong bagian atasnya kira-kira 20 – 30 cm dari tanah
2.      Batang atas diambil kira-kira 5 cm dari pucuk atau mempunyai mata tunas 4 buah
3.      Potongan bawah dibelah di tengah sepanjang 1 cm
4.      Batang atas dipotong berbentuk V
5.      Sambungkan batang bawah dengan batang atas dan diikat dengan plastik
6.      Tutup batang atas dengan plastik transparan, buka setelah keluar tunas baru
7.      Tali ikatan pada penyambungan dibuka setelah penyatuan benar-benar kuat

·         Okulasi (Penempelan)
Alat & Bahan yang Dibutuhkan :
1.      Pisau stek/ cutter yang telah disterilkan
2.      Kantong plastik sebagai pengikat dan penutup batang atas
3.      Bibit batang bawah dari biji hasil semaian, sebesar pensil
4.      Batang atas dari pohon induk yang memiliki sifat unggul dan berukuran sama dengan batang bawah       

Cara melakukan okulasi
  1. Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya (1,5cm). Dipilih mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan tanah.
  2. Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm.
  3. Kulit tesebut ditempelkan pada batang yang ada di polibag untuk di okulasi
  4. Setelah selesai dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah hasil okulasi/penempelan mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.

            Pembahasan
Perkembangbiakan secara vegetatif secara buatan adalah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia.perkembangbiakan secara vegetatif buatan, contohnya adalah mencangkok, setek, merunduk dan kultur jaringan. Menempel dan menyambung bukan termasuk perkembangbiakan vegetatif, karena tidak memperbanyan individu baru. Namun menyambung dan menempel merupakan suatu usaha untuk menggabingkan sifat-sifat unggul dari kedua macam tumbuhan induknya (Istamar syamsuri, 1999). atau menurut istilah botani merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan. Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang disebut klon. Karena itu, perbanyakan vegetatif dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kloning ("pembuatan klon"). Klon sebenarnya adalah salinan penuh dari individu induknya karena mewariskan semua karakteristik genetik maupun fenotipik dari induknya. Fenotipe dapat berbeda pada beberapa teknik perbanyakan vegetatif tertentu yang merupakan gabungan dua individu.
Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya sama dengan induknya. Kalaupun ada penyimpangan, hal ini disebabkan oleh faktor luar, seperti kurangnya unsur hara tanaman. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman lalu menanamnya secara terpisah dari induknya.
Ada lima cara perbanyakan vegetatif buatan untuk tanaman buah yang sudah dikenal oleh para penangkar bibit dan petani yaitu cara penyambungan, okulasi, penyusuan, cangkok dan setek. Pada tiga cara yang pertama dikenal adanya istilah batang bawah dan batang atas. Batang bawah berupa tanaman yang biasanya berasal dari biji. Tanaman dari biji sengaja dipilih karena mempunyai keunggulan dari segi perakarannya, yakni tahan cendawan akar dan mempunyai perakaran yang banyak serta dalam, sehingga tahan terhadap kekeringan dan kondisi tanah yang becek. Sedangkan batang atas berupa ranting atau mata tunas dari pohon induk yang mempunyai sifat unggul terutama dalam produksi dan kualitasnya.
Dari hasil menggabungkan sifat batang bawah dan batang atas ini diperoleh bibit tanaman yang disebut bibit enten, okulasi dan susuan. Pada perbanyakan dengan cara mencangkok batang bawah tidak diperlukan karena pada cara ini perakaran keluar langsung dari cabang pohon induk yang dicangkok.
Sedangkan cara setek pada prinsipnya menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu selain berbuahnya persis sama dengan induknya, bibit juga berumur genjah (cepat berbuah). Tanaman manggis asal bibit susuan berbuah lima tahun setelah tanam, sedangkan bibit yang berasal dari biji baru berbuah 10-15 tahun setelah tanam. Bibit durian okulasi bisa berbuah 4-6 tahun setelah tanam, sedangkan bibit asal biji berbuah lebih dari 10 tahun setelah tanam. Beberapa jenis tanaman buah-buahan tertentu sampai saat ini hanya berhasil diperbanyak dengan cara tertentu pula. Ada jenis tanaman tertentu yang tidak bisa diokulasi karena banyak mengandung getah. Rambutan dan kapulasan selalu gagal kalau disambung (enten) karena pengaruh asam fenolat yang teroksidasi dapat menimbulkan pencoklatan (browning). Resin dan asam fenolat ini bersifat racun terhadap pembentukan kalus. Sedangkan contoh lainnya adalah belimbing dan manggis yang sulit sekali berakar bila dicangkok karena kalusnya hanya menggumpal dan tidak mampu membentuk inisiasi (bakal) akar. Dalam perbanyakan vegetatif tanaman buah-buahan, ada cara perbanyakan tertentu yang lebih menguntungkan bila dilakukan pada jenis tanaman tertentu pula, sehingga cara perbanyakannya menjadi cepat dan efisien. Tanaman manggis dan belimbing akan lebih menguntungkan bila diperbanyak dengan cara enten, sedangkan durian menguntungkan bila diperbanyak dengan cara okulasi. Perbanyakan tanaman buah-buahan dengan cara penyusuan walau keberhasilannya tinggi, tetapi kurang praktis dalam pengerjaannya, sehingga bibit yang dihasilkan per satuan waktu menjadi sedikit. (Sumber : World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International).
Pada dasarnya teknik pembiakan vegetatif dapat dibedakan dalam 2 golongan besar yaitu
  1. Pembiakan vegetatif invitro, disebut juga pembiakan mikro atau kultur jaringan (misalnya kultur sel tunggal, kultur jaringan, kultur organ).
  2. Pembiakan vegetatif invivo, disebut juga pembiakan makro misalnya sambungan, okulasi, cangkok dan stek.
Namun dari kedua teknik pembiakan vegetative ini, saya akan membahas tentang pembiakan vegetative invivo yaitu penyambungan dan okulasi pada tanaman durian.
Grafting/penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan. Teknik apapunyang memenuhi kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafting. Sedangkan budding adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi menjadi hanya terdiri atas satu mata tunas (Kanisius, 1997).
Okulasi adalah menempelkan tunas kepada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Apa contoh tanaman yang dapat diokulasi ? Contoh tanaman yang dapat diokulasi adalah mangga, durian, dan rambutan. Contohnya ( durian ) : tunas pohon durian yang manis dan berbuah banyak dipotong kemudian diokulasi ( ditempel ) pada pohon durian yang berbatang kuat. Tunas tersebut akan tumbuh dan menghasilkan buah yang manis dan juga banyak. (Kanisius, 1997).

Kelebihan dan Kekurangan Okulasi
  • Kelebihan Okulasi
Keuntungan-keuntungan pembiakan vegetatif antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan vegetatif lebih baik dibandingkan pembiakan secara generatif. Karena pada pembiakan vegetatif satu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa individu baru dalam waktu yang cukup singkat, banyak tanaman yang dikembangkan secara vegetatif dapat melestarikan sifat hasil yang dimiliki oleh tanaman induk (http://www.mlusmays.multiply.com, 2010).
  • Keuntunngan
Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah, bahwa kita dapat membuat bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat (Joesoef, 1993). Kelemahan Okulasi Kekurangan dan kerugian dari pembiakan vegetatif adalah biasanya tanaman yang berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak. Jumlah biji yang diperoleh terbatas, perakaran tanaman hasil biakan vegetatif kurang, dan umur tanaman lebih pendek (http://www.mlusmays.multiply.com, 2010).


BAB V PENUTUP


5.1 Kesimpulan
·         Perkembangbiakan secara vegetatif secara buatan adalah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia.perkembangbiakan secara vegetatif buatan, contohnya adalah mencangkok, setek, merunduk dan kultur jaringan. Menempel dan menyambung bukan termasuk perkembangbiakan vegetatif, karena tidak memperbanyan individu baru. Namun menyambung dan menempel merupakan suatu usaha untuk menggabingkan sifat-sifat unggul dari kedua macam tumbuhan induknya
·         Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya sama dengan induknya.
·         Ada dua cara yang termasuk dalam perbanyakan vegetatif yaitu;okulasi dan pentambungan. penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan sedangkan okulasi adalah menempelkan tunas kepada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk.
·         Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya.
·         Durian bisa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 meter. Ukuran lobang 60 x 60 x 60 cm.
·         Pada umur 8 tahun durian yang berasal dari okulasi sudah berbunga.
·         Bila buah terlalu lebat perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 40 - 50 % saja. Buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan sendirinya.

5.2 Saran
            Semoga dengan adanya laporan ini dapat memacu mahasiswa/mahasiswi agar dapat lebih memperdalami lagi teknik-teknik budidaya pada tanaman




                                                           DAFTAR PUSTAKA

Sumber : World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International
AAK. Budi daya Durian. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
Syamsuri, istamar. Dkk. 1999. Biological Science. Jakarta: Penerbitan Erlangga
Mengebunkan Durian Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya, 1997
(http://www.mlusmays.multiply.com, 2010).

















LAMPIRAN

Pembibitan Tanaman Cabai

v

0 Comments On "laporan Studi Lapangan budidaya durian di sare aceh besar"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BERITA TERKINI

« »
« »
« »

GALERY AGROTEKNOLOGI

Cari Blog Ini

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

ANDA PENGUNJUNG KE

Diberdayakan oleh Blogger.
Blogger Templates

Translate

close

Entri Populer

SALAM AGROTEKNOLOGI

SALAM AGROTEKNOLOGI

Cuaca Hari ini

free counters

HASIL PERTANIAN

HASIL PERTANIAN

Pengikut

About Me