BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
cadalah salah satu
proses kegiatan observasi pengungkapan fakta – fakta dalam proses memperoleh
keterangan atau data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Studi lapangan
berguna untuk berbagai penelitian dan merupakan sejumlah cara ilmiah yang
dilakukan dengan rancangan operasional dan dapat memberikan hasil yang lebih
akurat untuk menghindari kesalahan penelitian serta dapat menambah pengalaman.
Untuk menyikapi hal ini timbul suatu keinginan bagi kami untuk melaksanakan
studi lapangan yang dapat menambah pengalaman serta inspirasi dalam kurikulum
ilmu pengetahuan ini.
Durian merupakan tanaman buah berupa
pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri
yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan
untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari
hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran
durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian
sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren
(Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur).
Tanaman durian termasuk famili
Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut durian adalah
tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia. Ada
puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan
disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut
adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi),
simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol
(Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan).
Manfaat durian selain sebagai makanan
buah segar dan olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
- Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
- Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
- Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
- Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.
1.2 Tujuan
agar para pembaca berminat menjadikan
budidaya durian sebagai salah satu peluang untuk dijadikan komoditas hasil
pertanian unggul.bisa memanfaatkan lahan yang kosong secara optimal sebagai
lahan budidaya tanaman durian mengajari teknik yang tepat untuk budidaya tanamandurian
bagi para pembaca.
BAB
II METODE PELAKSANAAN
2.1 Tempat dan Waktu
Praktikum study lapang
ini dilaksanakan diBalai Pusat Pengembangan Hortikultura Terpadu di saree dan
di desa Iboh Seulimum kecamatan Aceh Besar yang berlangsung pada hari sabtu
tanggal 12 Juni 2010 pukul 08.30-18.00.
2.2 Objek dan Sasaran
Ada
5 komoditi objek atau sasaran yang kami amati di diBalai Pusat Pengembangan
Hortikultura Terpadu di saree dan di desa Iboh Seulimum kecamatan Aceh Besar
yaitu;
1. Komodoti
jagung
2. Pembibiten Cabai
3. budida
tanaman semangka
4. Budidaya Pisang
5.
Durian
dan rambutan (perbanyakan tanaman secara vegetative)
2.3 Metode Pengamatan
Mengamati secara secara
langsung dari ke5 komoditi diatas mulai dari penyiapan media tanam, pembiitan,
teknik penyemaian dan pemeliharaan, pemindahan bibit ke lapangan, pemberian
pupuk, pngendalian HPT sampai kepada pemasaran.
BAB III LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN
3.1 Pembuatan pupuk Boghasi
- Bahan yang di gunakan
- dedak 20kg
- Em4 1 botol
- Sekam 20 goni
- kotoran ayam 500kg
- gula 1kg
- Cara pembuatan
1.
Larutkan
1kg gula kedalam 1 liter air untuk membuat olase
2.
Masukkan
Em4 dan tunggu selama 10 menit
3.
kemudian
cairkan lagi dengan 18 liter air yang tidak mengandung bahan kimia
4.
Siram
rata ke kompos yang sudah di sediakan tadi dan juga di aduk rata hingga hingga bahan yang dicampur tadi sempurna
5.
Tunggu
15 hari, pupuk siap dipakai
Ciri-ciri pupuk yang sudah bisa digunakan bagi tanaman yaitu; Sudah berbau
kompos, tidak panas, aktivitas belatung sudah tidak ada lagi, dan minimal 15
hari siap dipakai. Sedangkan EM4 jika berbau madu dan apabila berbau asam maka EM$
tersebut tidak bisa digunakan lagi.
1.1 Cabai
Pembibitan cabe (menggunakan
daun pisang)
·
Biji
cabai dicuci atau di rendam dengan air hangat selama 8 jam
·
Setelah
8 jam perendaman, kemudian biji tersebut dibungkus dalam kain atau kotak (diperam) dan
dimasukkan kedalam tanah sedalam 20cm
·
Setelah
2 atau 3 hari berkecambah, kemudian dipindahkan ke bumbungan daun pisang yang
berisi anah 50% dan pupuk bokasi 50%. Dengan panjang daun pisang 6 cm.
·
Umur
28 hari bibi cabai siap dpindahkan kelapangan
Note;
· Fungsi
perkecambahan isi adalah untuk membuat efesiensi kerja dan mengetahui seleksi
awal
· Bibit
cabai yang kami amati di lapangan merupakan varietas TM99 yang merupakan bisnis
dari perusahaan dan unggul dari warna
merah cerah.
· bibit
cabai hibrida yang biasa digunakan
adalah jenis varietas in the hoot dan lado
1.2 Budidaya jagung
·
Jenis varietas yang digunakan adalah; JA.HS (Jantan)dengan
cirri pollen dipertahankan yang diambil dan diserbuki ke jagung betina dan
varietas JA.HS (betina)
·
Jarak
tanam tanaman jagung 70 x 40cm dengan tujuan agar mudah dalam penyerbukan
·
Umur
jagug 3 bulan siap di panen
·
Penyakit
pada tanaman jagung berupa penyakit bulai dan hawar daun. Sedangkan hamanya
berupa ulat plutellayang menyerang tanaman jagung muda, tikus dan juga babi
3.4 Semangka
Membuat semangka tanpa biji
·
Mula-mula sediakan benih semangka
diploid atau semangka dengan biji.
·
Benih semangka ini kemudian direndam
dalam larutan colchicine selama 24 jam, lalu disemai.
·
Setelah muncul tunas, tetesi dengan
colchicine 0,05% sebanyak enam kali dalam empat hari pertama. Perlakuan ini
akan menghasilkan semangka tetraploid dengan jumlah kromosom 44.
·
Semangka tetraploid yang dihasilkan
kemudian ditanam sebagai indukan seleksi. Buah yang dihasilkan semangka ini
kemudian bijinya ditanam kembali dan bunganya diserbuki dengan bunga semangka
diploid.
·
Penyerbukan dilakukan dengan cara
menggabungkan sel telur semangka tetraploid dengan serbuk sari semangka diploid
sehingga menghasilkan semangka tanpa biji.
·
Sedangkan mulsa yang digunakan pada
tanaman semangka merupakan
Hama
dan Penyakit
Penyakit yang
sering terjadi pada tanaman semangka yaitu karat daun dan jarang di kendalikan. Sedangkan hama utama
berupa bekicot yang mengakibatkan terpotongnya batang semangka, selain itu ada
juga jangkrik dan kutu putih yang biasanya dikenalikan dengan daun codia dan
sersak.
3.5 Durian
dan Rambutan
Pembibitan Tanaman Durian Secara Vegetatif (Penyambungan)
·
Batang bawah hasil dari semai biji,
sudah ditanam di polybag,ukuran batang sebesar pensil, potong bagian atasnya
kira-kira 20 – 30 cm dari tanah
·
Batang atas diambil kira-kira 5 cm
dari pucuk atau mempunyai mata tunas 4 buah
·
Potongan bawah dibelah di tengah
sepanjang 1 cm
·
Batang
atas dipotong berbentuk V
·
Umur
2-3 bulan tanamantanaman disambung
·
Sambungan batang bawah dengan batang
atas dan diikat dengan plastik
·
Tutup batang atas dengan plastik
transparan atau disungkup selama 1bulan dengan tujuan untuk mengurangi
pengapan,dan dilepas ikatan plastik setelah keluar tunas baru
·
Tali ikatan pada penyambungan dibuka
setelah penyatuan benar-benar kuat
3.5.1
Pembibitan Tanaman Rambutan Secara Vegetatif (Okulasi)
Pada rambutan
okulasi paling bagus dilakukan pada saat umur 6bulan, selain itu tanaman
rambutan tidak bias disambung karena dari awal bagian bawahnya sudah disebabkan
kambiumnya model samping.
Okulasi pada tanaman rambutan
·
Kulit batang bawah disayat, tepat di
atas matanya (1,5cm). Dipilih mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan
tanah.
·
Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas
ke bawah sepanjang 2-3 cm.
·
Kulit tesebut ditempelkan pada batang
yang ada di polibag untuk di okulasi
·
Setelah selesai dilakukan okulasi, 2
minggu kemudian di periksa apakah hasil okulasi/penempelan mata tunas berwarna
hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat,
berarti okulasi gagal.
5.1 Pisang
Pembibitan
·
Perbanyakan
dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
·
Tinggi
anakan untuk bibit 1 - 1,5 m, lebar potongan umbi 15 - 20 cm.
·
Anakan
diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
·
Bibit
yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.
Teknik Penanaman
- Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
- Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
- Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September - Oktober)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
- Sambung pada tanaman durian
- Batang bawah berasal dari biji yang di jadikana sebagai tanaman induk
- Sedangkan batang atas adalah batang yang sudah disertivikasi. Contoh; durian otong, durian kani, durian matahari, dan durian sokaya.
- Awalnya biji tersebut dicuci hingga bersih dari daging buahnya
- Disemai dengan ditumbuhkannya dalam polibag
- Pada saat ubur 2-3 bulan baru disambung (masi muda)
- Pada saat pembibitan peyakit yang sering menyerang adalah jamur, dan biasanya dikendalikan dngan fungisida setiap minggu
- sedangkan hama yang mnerang pada saat pembibitan berupa ulat, jangkrik, dan juga belalang.
Alat
& Bahan yang Dibutuhkan :
1. Pisau stek/
cutter yang telah disterilkan
2.
Kantong plastik sebagai pengikat dan
penutup batang atas
3.
Bibit
batang bawah dari biji hasil semaian, sebesar pensil
4. Batang atas
dari pohon induk yang memiliki sifat unggul dan berukuran sama dengan batang
bawah
Cara
Melakukan Sambung :
1.
Batang
bawah hasil dari semai biji, sudah ditanam di polybag,ukuran batang sebesar
pensil, potong bagian atasnya kira-kira 20 – 30 cm dari tanah
2.
Batang atas diambil kira-kira 5 cm
dari pucuk atau mempunyai mata tunas 4 buah
3.
Potongan bawah dibelah di tengah
sepanjang 1 cm
4.
Batang
atas dipotong berbentuk V
5.
Sambungkan batang bawah dengan batang
atas dan diikat dengan plastik
6.
Tutup batang atas dengan plastik
transparan, buka setelah keluar tunas baru
7.
Tali ikatan pada penyambungan dibuka
setelah penyatuan benar-benar kuat
·
Okulasi
(Penempelan)
Alat
& Bahan yang Dibutuhkan :
1.
Pisau stek/ cutter yang telah
disterilkan
2.
Kantong plastik sebagai pengikat dan
penutup batang atas
3. Bibit batang bawah dari biji hasil
semaian, sebesar pensil
4.
Batang atas dari pohon induk yang
memiliki sifat unggul dan berukuran sama dengan batang bawah
Cara melakukan
okulasi
- Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya (1,5cm). Dipilih mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan tanah.
- Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm.
- Kulit tesebut ditempelkan pada batang yang ada di polibag untuk di okulasi
- Setelah selesai dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah hasil okulasi/penempelan mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.
Pembahasan
Perkembangbiakan secara vegetatif secara buatan adalah perkembangbiakan
yang sengaja dilakukan oleh manusia.perkembangbiakan secara vegetatif buatan,
contohnya adalah mencangkok, setek, merunduk dan kultur jaringan. Menempel dan
menyambung bukan termasuk perkembangbiakan vegetatif, karena tidak memperbanyan
individu baru. Namun menyambung dan menempel merupakan suatu usaha untuk
menggabingkan sifat-sifat unggul dari kedua macam tumbuhan induknya (Istamar
syamsuri, 1999). atau menurut istilah botani merupakan
sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan. Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang disebut klon. Karena itu, perbanyakan vegetatif dapat dikatakan
sebagai suatu bentuk kloning ("pembuatan klon"). Klon sebenarnya adalah salinan penuh dari individu induknya karena mewariskan semua karakteristik genetik maupun fenotipik dari induknya. Fenotipe dapat berbeda pada beberapa teknik perbanyakan
vegetatif tertentu yang merupakan gabungan dua individu.
Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan
yang sifatnya sama dengan induknya. Kalaupun ada penyimpangan, hal ini
disebabkan oleh faktor luar, seperti kurangnya unsur hara tanaman. Perbanyakan
vegetatif dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman lalu menanamnya secara
terpisah dari induknya.
Ada lima cara
perbanyakan vegetatif buatan untuk tanaman buah yang sudah dikenal oleh para
penangkar bibit dan petani yaitu cara penyambungan, okulasi, penyusuan, cangkok
dan setek. Pada tiga cara yang pertama dikenal adanya istilah batang bawah dan
batang atas. Batang bawah berupa tanaman yang biasanya berasal dari biji.
Tanaman dari biji sengaja dipilih karena mempunyai keunggulan dari segi
perakarannya, yakni tahan cendawan akar dan mempunyai perakaran yang banyak
serta dalam, sehingga tahan terhadap kekeringan dan kondisi tanah yang becek.
Sedangkan batang atas berupa ranting atau mata tunas dari pohon induk yang
mempunyai sifat unggul terutama dalam produksi dan kualitasnya.
Dari hasil
menggabungkan sifat batang bawah dan batang atas ini diperoleh bibit tanaman
yang disebut bibit enten, okulasi dan susuan. Pada perbanyakan dengan cara
mencangkok batang bawah tidak diperlukan karena pada cara ini perakaran keluar
langsung dari cabang pohon induk yang dicangkok.
Sedangkan cara
setek pada prinsipnya menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga
menjadi tanaman baru menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi
tanaman baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu selain berbuahnya persis sama
dengan induknya, bibit juga berumur genjah (cepat berbuah). Tanaman manggis
asal bibit susuan berbuah lima tahun setelah tanam, sedangkan bibit yang
berasal dari biji baru berbuah 10-15 tahun setelah tanam. Bibit durian okulasi
bisa berbuah 4-6 tahun setelah tanam, sedangkan bibit asal biji berbuah lebih
dari 10 tahun setelah tanam. Beberapa jenis tanaman buah-buahan tertentu sampai
saat ini hanya berhasil diperbanyak dengan cara tertentu pula. Ada jenis
tanaman tertentu yang tidak bisa diokulasi karena banyak mengandung getah.
Rambutan dan kapulasan selalu gagal kalau disambung (enten) karena pengaruh
asam fenolat yang teroksidasi dapat menimbulkan pencoklatan (browning). Resin
dan asam fenolat ini bersifat racun terhadap pembentukan kalus. Sedangkan
contoh lainnya adalah belimbing dan manggis yang sulit sekali berakar bila
dicangkok karena kalusnya hanya menggumpal dan tidak mampu membentuk inisiasi
(bakal) akar. Dalam perbanyakan vegetatif tanaman buah-buahan, ada cara
perbanyakan tertentu yang lebih menguntungkan bila dilakukan pada jenis tanaman
tertentu pula, sehingga cara perbanyakannya menjadi cepat dan efisien. Tanaman
manggis dan belimbing akan lebih menguntungkan bila diperbanyak dengan cara
enten, sedangkan durian menguntungkan bila diperbanyak dengan cara okulasi.
Perbanyakan tanaman buah-buahan dengan cara penyusuan walau keberhasilannya
tinggi, tetapi kurang praktis dalam pengerjaannya, sehingga bibit yang
dihasilkan per satuan waktu menjadi sedikit. (Sumber : World
Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International).
Pada dasarnya
teknik pembiakan vegetatif dapat dibedakan dalam 2 golongan besar yaitu
- Pembiakan vegetatif invitro, disebut juga pembiakan mikro atau kultur jaringan (misalnya kultur sel tunggal, kultur jaringan, kultur organ).
- Pembiakan vegetatif invivo, disebut juga pembiakan makro misalnya sambungan, okulasi, cangkok dan stek.
Namun dari kedua teknik pembiakan vegetative ini, saya akan membahas
tentang pembiakan vegetative invivo yaitu penyambungan dan okulasi pada tanaman
durian.
Grafting/penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup
sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai
satu tanaman gabungan. Teknik apapunyang memenuhi kriteria ini dapat
digolongkan sebagai metode grafting. Sedangkan budding adalah salah satu bentuk
dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi menjadi hanya terdiri atas
satu mata tunas (Kanisius, 1997).
Okulasi adalah menempelkan tunas kepada batang tanaman
sejenis yang akan dijadikan induk. Apa contoh tanaman yang dapat diokulasi ?
Contoh tanaman yang dapat diokulasi adalah mangga, durian, dan rambutan.
Contohnya ( durian ) : tunas pohon durian yang manis dan berbuah banyak
dipotong kemudian diokulasi ( ditempel ) pada pohon durian yang berbatang kuat.
Tunas tersebut akan tumbuh dan menghasilkan buah yang manis dan juga banyak. (Kanisius, 1997).
Kelebihan
dan Kekurangan Okulasi
- Kelebihan Okulasi
Keuntungan-keuntungan
pembiakan vegetatif antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat
dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan vegetatif lebih baik dibandingkan
pembiakan secara generatif. Karena pada pembiakan vegetatif satu tumbuhan induk
dapat menghasilkan beberapa individu baru dalam waktu yang cukup singkat,
banyak tanaman yang dikembangkan secara vegetatif dapat melestarikan sifat
hasil yang dimiliki oleh tanaman induk (http://www.mlusmays.multiply.com,
2010).
- Keuntunngan
Keuntungan dari
memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah, bahwa kita dapat membuat
bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat (Joesoef,
1993). Kelemahan Okulasi Kekurangan dan kerugian dari pembiakan vegetatif
adalah biasanya tanaman yang berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak.
Jumlah biji yang diperoleh terbatas, perakaran tanaman hasil biakan vegetatif
kurang, dan umur tanaman lebih pendek (http://www.mlusmays.multiply.com, 2010).
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
·
Perkembangbiakan secara vegetatif secara
buatan adalah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia.perkembangbiakan
secara vegetatif buatan, contohnya adalah mencangkok, setek, merunduk dan
kultur jaringan. Menempel dan
menyambung bukan termasuk perkembangbiakan vegetatif, karena tidak memperbanyan
individu baru. Namun menyambung dan menempel merupakan suatu usaha untuk
menggabingkan sifat-sifat unggul dari kedua macam tumbuhan induknya
·
Perbanyakan
vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya sama dengan induknya.
·
Ada
dua cara yang termasuk dalam perbanyakan vegetatif yaitu;okulasi dan pentambungan.
penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa
sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman
gabungan sedangkan okulasi adalah menempelkan tunas
kepada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk.
·
Durian adalah salah satu jenis
buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Manfaat durian selain sebagai
makanan buah segar dan olahan lainnya.
·
Durian bisa ditanam di pekarangan atau
secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 meter. Ukuran lobang 60 x 60 x 60 cm.
·
Pada umur 8 tahun durian yang berasal
dari okulasi sudah berbunga.
·
Bila buah terlalu lebat perlu dilakukan
penjarangan dengan menyisakan 40 - 50 % saja. Buah durian yang matang di pohon
akan jatuh dengan sendirinya.
5.2 Saran
Semoga
dengan adanya laporan ini dapat memacu mahasiswa/mahasiswi agar dapat lebih
memperdalami lagi teknik-teknik budidaya pada tanaman
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber : World Agroforestry Centre (ICRAF) &
Winrock International
AAK.
Budi daya Durian. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
Syamsuri,
istamar. Dkk. 1999. Biological Science. Jakarta: Penerbitan Erlangga
Mengebunkan
Durian Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya, 1997
(http://www.mlusmays.multiply.com,
2010).
LAMPIRAN
Pembibitan Tanaman Cabai
0 Comments On "laporan Studi Lapangan budidaya durian di sare aceh besar"
Posting Komentar