Jakarta, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan membuka
secara resmi Gelar Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian 2013 di Auditorium Kementerian Pertanian,
Rabu (24/04). Teknologi pengolahan hasil pertanian dipandang terus berkembang dengan berbagai
peluang dan tantangannya.
Dalam sambutannya, Rusman Heriawan mengatakan
“Kegiatan ini penting dan strategis untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa teknologi pengolahan
hasil masih ada atau masih eksis”. “Tapi apakah (teknologi. Red) itu naik atau turun sangat
tergantung dari banyak kondisi”, lanjutnya.
Sehingga, untuk mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi pengolahan hasil pertanian, ada 5 aspek yang harus dikondisikan agar teknologi
pengolahan hasil pertanian menjadi tujuan bersama yaitu sebagai penggerak hilirisasi, penguatan
agribisnis, integrasi hulu-hilir, dukungan bagi pengembangan bioenergi, dan mendorong diversifikasi
pangan.
Teknologi pengolahan hasil pertanian harus mendorong proses
hilirisasi yang terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian. Dipahami bahwa nilai
tambah produk olahan akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk
segar.
Penguatan agribisnis yang dimaksud adalah digunakannya teknologi
dalam setiap tahapan kegiatan pertanian mulai dari hulu (on farm) hingga hilir (off farm). Dengan
digunakannya teknologi, produk yang dihasilkan dapat dirancang untuk memenuhi syarat-syarat
tertentu, termasuk syarat keamanan pangan.
Integrasi yang memadai antar
kegiatan dari hulu hingga hilir dalam hal produksi harus dilakukan. Perlu juga upaya meyakinkan pada
petani bahwa membangun integrasi hulu-hilir sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas dan nilai
produk yang dihasilkan.
Rencana perubahan harga bahan bakar minyak (BBM),
dapat digunakan sebagai momentum untuk mendukung kembali penyediaan bio-energi. Dengan kondisi
subsidi BBM masih besar, pengembangan bio-energi mengalami kendala, karena harga keekonomian
bio-energi tidak dapat bersaing dengan BBM subsidi. Bahan baku yang ada seperti CPO, limbah ternak,
jatropa, dan bahan pertanian lainnya perlu dibangkitkan kembali untuk menjadi
bio-energi.
Teknologi pengolahan hasil juga harus menjadi pilar dalam upaya
diversifikasi pangan. Tanpa teknologi pengolahan hasil diversifikasi pangan hyaris mustahil
dilakukan. “Jangan bicara diversifikasi pangan bila
link sumber : http://www.deptan.go.id/news/detail.php?id=1110
Sumber Berita : Ditjen PPHP
tidak didukung oleh pengolahan hasil pertanian”,
kata Rusman Heriawan.
0 Comments On " Eksistensi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian"
Posting Komentar