Selasa, 07 Juni 2011 6/07/2011

EVALUASI LAHAN


EVALUASI LAHAN

Abubakar Karim
Program Studi Konservasi Sumberdaya Lahan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Darussalam – Banda Aceh



A.  Sifat dan Dasar Evaluasi Lahan

Keputusan mengenai penggunaan lahan selalu merupakan bagian dari evolusi masyarakat.  Pada awal perkembangan suatu wilayah, dan pada masa lalu secara umum perubahan penggunaan lahan muncul sebagai evolusi secara berangsur-angsur, sbagai hasil dari banyak keputus-an yang diambil oleh masing-masing individu.  Dalam dunia yang lebih penuh sesak dan kompleks seperti sekarang ini, diharuskan hasil dari suatu perencanaan tataguna lahan.  Perencanaan seperti itu terjadi di semua bagian dunia, baik di negara sedang berkembang maupun negara maju (developed).  Hal ini berhubungan dengan penempatan sumberdaya lingkungan ke dalam penggunaan yang lebih produktif.  Kebutuhan akan perencanaan penggunaan lahan sering terangkat kepermukaan, oleh karena perubahan kebutuhan dan tekanan, sebagai akibat dari persaingan penggunaan pada sebidang lahan yang sama.
Fungsi dari perencanaan penggunaan lahan adalah memberikan bimbingan terhadap pengambilan keputusan terhadap penggunaan sedemikian rupa bahwa sumberdaya dari lingkungan digunakan dalam penggunaan yang sangat menguntungkan bagi manusia, dan pada waktu yang sama melestarikannya untuk kepentingan generasi masa akan datang.  Perencanaan ini seharusnya berdasarkan pengetahuan baik lingkungan alamnya dan maupun macam penggunaan yang dituju.  Telah banyak contoh kerusakan yang terjadi pada sumberdaya dan lingkungan sebagai akibat dari usaha penggunaan lahan yang tidak berhasil melalui kegagalan memperhitungkan hubungan timbal balik antara lahan dan penggunaannya yang dimaksudkan.  Adalah merupakan fungsi dari evaluasi lahan untuk mengangkat pengertian dan menyajikannya kepada perencana dengan berbagai perbandingan dari macam penggunaan lahan (land use) yang akan berhasil (promising).
Evaluasi lahan merupakan penilaian penampilan/performan lahan bila akan lahan tersebut akan digunakan untuk tujuan yang spesifik.  Termasuk ke dalamnya pelaksanaan interpretasi dari survei dasar seperti iklim, tanah, vegetasi, dan aspek lainnya dari lahan dalam kaitan persyaratan dari bentuk pilihan dari penggunaan lahan (land use).  Agar bernilai dalam perencanaan, macam penggunaan lahan yang dipertimbangkan harus dibatasi hanya bagi lahan yang relevan dalam konteks fisik, ekonomi, dan sosial dari daerah yang dipertimbangkan, dan perbandingannya harus mengikut sertakan pula pertimbangan ekonomi.

B.  Tujuan Evaluasi Sumberdaya Lahan

Evaluasi Sumberdaya (land resource assessment) dan evaluasi lahan lebih berhubungan dengan keragaan (performance) lahan sekarang dan sering harus melihat kemungkinan perubahan-perubahan dan akibat-akibatnya yang akan terjadi, perubahan pada penggunaan lahan dan pada beberapa kasus terjadi perubahan pada lahannya sendiri.
Evaluasi lahan mempertimbangkan faktor ekonomi dari usaha yang diajukan, konsekuensi sosial masyarakat dari wilayah dan negara yang dilibatkan, dan konsekuensi keuntungan atau kerugian dari lingkungan.  Jadi evaluasi lahan harus menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1.  Bagaimana sekarang lahan dikelola dan apa yang akan terjadi bila praktek sekarang tidak diubah sama sekali ?.  Eksisting penggunaan lahan (present land use) telah dapat diamati dan dicermati dengan baik, seperti sebidang lahan diusahakan untuk perkebunan kelapa sawit (perusahaan), kebun kopi (kebun rakyat), sawah, dll.  Evaluasi lahan selayaknya dapat memprediksi, apa yang akan terjadi bila penggunaan lahan eksisting tersebut tidak di ubah.
2.  Perbaikan apa yang mungkin dilaksanakan dalam praktek pengelolaan pada penggunaan sekarang ?.  Bila lahan tersebut perlu perbaikan untuk menjaga kelestariannya dalam perencanaan pembangunan usatani yang berkelanjutan (sustainable), maka perbaikan apa yang perlu diberi-kan, seperti teknologi teras untuk areal yang berlereng, pemupukan untuk tanah yang miskin unsur hara, pembuatan saluran drainase untuk lahan yang tergenang/drainase buruk.
3.  Penggunaan lain apa dari lahan yang secara fisik memberikan kemung-kinan dan yang relevan secara ekonomi dan sosial ?.  Hasil evaluasi lahan merupakan alternatif (pilihan-pilihan), oleh karena itu usahatani dengan komoditas apa yang lebih menguntungkan bila dibanding dengan peng-gunaan lahan eksisting saat sekarang.
4.  Penggunaan yang mana yang memberikan kemungkinan produksi yang berekelanjutan dan keuntungan lain ?.  Pertanyaan ini harus diberi jawaban bahwa pilihan penggunaan lahan yang paling menguntungkan tersebut juga adalah pilihan penggunaan lahan yang paling lestari dari sudut pandang pemanfaatan sumberdaya lahan.
5.  Pengaruh merusak apa, baik fisik, ekonomi dan sosial yang berasosiasi dengan masing-masing penggunaan ?.  Dari penilaian yang dilakukan, penggunaan lahan yang mana yang dapat merusak keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya lahan tersebut dan kerusakan tersebut dalam bentuk apa.
6.  Masukan apa yang dibutuhkan secara berulang untuk mencapai produksi optimum dan efek negatif yang rendah?.  Evaluasi lahan harus mampu menjawab masukan teknologi yang diperlukan untuk meningkat-kan produksi dan menjaga sumberdaya lahan secara lestari.
7.  Apakah keuntungan dari masing-masing bentuk penggunaan ?.  Bila perkenalan terhadap penggunaan baru melibatkan perubahan yang nyata pada lahan sendiri, seperti skema irigasi, tambahan pertanyaan seperti di bawah ini harus juga dijawab:
1.   Perubahan kondisi lahan apa yang layak dan diperlukan, dan bagai-mana hal ini dapat dilaksanakan ?.  Pemilihan alternatatif pengguna-an lahan tersebut merupa-kan suatu usaha perbaikan kondisi lahan dan diperkirakan dengan pilihan penggunaan lahan tersebut usaha-tani ini akan berhasil dengan baik.
2.   Masukan yang tidak berulang apa diperlukan untuk implementasi perubahan ini?.  Apa teknologi yang diperlukan untuk mendukung perubahan dan pilihan penggunaan lahan yang telah ditetapkan.
Proses evaluasi tidak menentukan bagaimana caranya perubahan tata guna lahan harus dilaksanakan, akan tetapi menyediakan data/ informasi dengan dasar maka keputusan seperti itu dapat diambil.  Agar efektif dalam peranan ini, keluaran dari evaluasi biasanya memberikan informasi mengenai dua atau lebih bentuk penggunaan yang potensial bagi area lahan,. Termasuk konsekuensi, keuntungan dan kerugian, bagi masing-masing.
C.  Evaluasi Lahan dan Perencanaan Penggunaan Lahan

Perencanaan pengembangan suatu daerah/kawasan diperlukan kajian yang mendetil dengan mempertimbangkan ketujuh pertanyaan yang diajukan dan harus terjawab dalam evaluasi lahan.  Hasil kajian tersebut dapat dituangkan dalam bentuk rekomendasi/masukkan kepada peng-ambil kebijakan di bidang penataan penggunaan lahan.  Urutan kegiatan perencanaan penggunaan lahan adalah sebagai berikut:

1.  Diketahuinya adanya kebutuhan akan perubahan,
2.  Identifikasi tujuan dari perubahan tersebut,
3.  Menformulasikan usulan, termasuk pilihan penggunaan lahan dan pengenalan mengenai persyaratan,
4.  Pengenalan dan deliniasi berbagai tipe lahan,
5.  Melakukan perbandingan dan evaluasi dari tiap tipe lahan dari peruntukan berbagai penggunaan,
6.  Melakukan pemilihan yang paling cocok bagi tiap tipe lahan,
7.  Desain proyek --- mungkin suatu stuadi kelayakan (feasibility study)
8.  Keputusan untuk implementasi
9.  Implementasi
10.  Monitoring dari pekerjaan

Evaluasi lahan memegang peranan utama pada tahap 3, 4, dan  5 dari urutan perencanaan penggunaan lahan dan memberikan sumbangan pada aktivitas lebih lanjut.  Jadi, evaluasi lahan didahului dengan dikenal-nya kebutuhan akan perubahan-perubahan pada penggunaan dari lahan yang sedang dilaksanakan;  hal ini mungkin merupakan pengembangan penggunaan produktif yang baru, seperti skema pembangunan pertanian atau pengusahaan hutan atau penyediaan pelayanan seperti taman nasional atau daerah rekreasi.  Pengenalan kebutuhan akan perubahan sendiri, harus bersumber dari hasil analisis secara teliti dan holistik, baik analisis ekonomi, sosial, budaya, lingkungan secara nasional dan telah memperhitungkan konsekuensi secara global.
Pengenalan kebutuhan perubahan diikuti dengan identifikasi tujuan dari perubahan yang diusulkan dan formasi usulan umum maupun yang spesifik.  Proses evaluasi sendiri mencakup deskripsi sederetan penggunaan lahan yang memberikan harapan (promising), penilaian, dan perbandingan dari kesemuanya dari tiap tipe lahan dari area yang bersangkutan.
Ini mengarah pada pemberian rekomendasi yang melibatkan satu atau sejumlah macam penggunaan yang lebih dikehendaki.  Rekomendasi ini kemudian dapat dipergunakan dalam melaksanakan pemgambilan keputusan dari macam penggunaan lahan yang dikehendaki dari berbagai area tertentu.  Pada tahap lebih lanjut akan dibutuhkan analisis lebih detil dari penggunaan yang lebih dikehendaki, diikuti, bila keputusan untuk ke-lanjutannya, dengan implementasi dari pembangunan proyek atau bentuk lain dari perubahan, serta monitoring dari sistem yang dihasilkan.



0 Comments On "EVALUASI LAHAN"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BERITA TERKINI

« »
« »
« »

GALERY AGROTEKNOLOGI

Cari Blog Ini

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

ANDA PENGUNJUNG KE

Diberdayakan oleh Blogger.
Blogger Templates

Translate

close

Entri Populer

SALAM AGROTEKNOLOGI

SALAM AGROTEKNOLOGI

Cuaca Hari ini

free counters

HASIL PERTANIAN

HASIL PERTANIAN

Pengikut

About Me