LAPORAN PRATIKUM : TEKNOLOGI BENIH LANJUTAN
PEUBAH PADA BENIH PADI ( ORYZA SATIVA )
OLEH
LUKMAN HAKIM
0805101050131
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2011
I.Pendahuluan
A.Latar belakan
Padi adalah salah satu komoditi pertanian yang lama dikenal masyakat sejak lama,saat revolusi hijau dan adopsi teknologi padi moderen dapat menciptakan varietas yang baru ( Sisworo, 2006 ). Tanaman padi dibudidayakan sebagai tanaman pangan utama. Keadaan iklim, struktur tanah dan air setiap daerah berbeda maka dari itu setiap tanaman di daerah berbeda juga. Perbedaan jenis padi umumnya terletak pada, usia tanaman, jumlah hasil, mutu beras, dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Kualitas jenis padi pada beberapa dasawarsa yang lalu umumnya rendah pada daerah – daerah petanian. Upaya peningkatan produk tanaman padi terus dilakukan diantaranya dengan penyilangan padi untuk mendapatkan jenis bibit padi varietas baru yang unggul.
Benih yang bermutu dapat diuji dengan daya kecambah. Daya kecambah dapat diartikan sebagai mekar dan berkembangnya bagian – bagian penting dari embrio, suatu benih yang menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih, beberapa persentase dari jumlah benih tersebut yang dapat atau mampu berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan. Yang dimaksud dengan kemampuan tumbuh secara normal yaitu dimana perkecambahan benih tersebut menunjukkan kemampuan untuk tumbuh yang baik dan normal .
Benih dapat berkembang melalui suatu proses yang dinamakan perkecambahan. Secara fisiologis, perkecambahan benih adalah dimulainya lagi proses metabolisme yang tertunda serta berlangsungnya transkripsi genom. Proses ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan tempat benih itu berada.Untuk mendapatkan suatu tanaman yang baik dan berkualitas, maka benih yang akan ditanam pun harus bermutu baik. Benih bermutu adalah benih yang baik dan bermutu tinggi yang menjamin pertanaman bagus dan hasil panen tinggi. Mutu benih adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh benih, yang menunjukkan kemampuan untuk memenuhi standar yang ditentukan serta terbagi atas 4 bagian yaitu mutu fisik, mutu fisiologis, mutu genetik, dan mutu pathologis.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini yaitu untuk melatih mahasiswa mengetahui teknik pengujian daya kecaambah benih padi ( Oriza sativa ) pada kertas gulung dalam plastik dan cara menghitung nya
II.TINJAUAN PUSTAKA
1. Latar Belakang
Padi ( Oryza sativa ) termasuk suku rumput – rumputan dan berakar serabut. Padi beranak melaluitunas yang tumbuh dari pangkal batang sehingga membentuk rumpun. Setiap batang padi padaumumnya dapat beranak lebih dari satu baying. Tetapi tidak semua dari anak padi ini menghasilkan buah padi yang berkualitas, dalam arti untuk digunakan sebagai bibit. Tanaman padi bekembang biak dengan biji, artinya dapat ditanam dengan bijinya. Tetapi penanaman dengan biji sulit dilakukan. Oleh karena itu untuk memudahkan penanaman bibit padi harus disemai terlebih dahulu.Padi yang dijadikan bibit harus dipilih dari malai dan biji yang baik. Hal ini dimaksudkan agar tanaman padi benar – benar tanaman yang sempurna. Jadi langka yang penting dalama pembibitan adalah seleksi. Kegagalan dalam seleksi terhadap bibit padi berakibat kegagalan dalam produksi padi, sebab hanya bibi padiyangbaik menghasilkanMalaiyangbaik(Wiryani,1967).
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi, dan biokimia. Menurut analis benih, benih dikatakan berkecambah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA. Sedangkan menurut ahli fisiologi, perkecambahan adalah proses pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhan embryonic axis di dalam benih yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit. Perkecambahan benih merupakan proses berubahnya benih menjadi kecambah yang diawali proses metabolisme benih dan aktivitas pertumbuhan embrio menjadi kehidupan baru. Proses perkecambahan dibedakan menjadi 2 proses yaitu :(a)proses
2. perkecambahan morfologis dan
3. (b)proses perkecambahanfisiologis(Kozlowski,1972a).
Untuk evaluasi perkecambahan dapat dibagi menjadi 4 katagori yang harus diperhatikan ( Direktorat Jendral Tanaman Hortikultur Departemen Pertanian, 2006 ), antara lain sebagai berikut
1. Kecambah normal, kecambah yang memiliki semua struktur kecambah penting yang berkembang dengan baik, seperti akar semi primer dan semi skunder terlihat jelas.
2. Kecambah abnormal, kecambah yang tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi kecaambah normal. Yang tergolong kecambah tidak normal seperti, kecambah rusak, kecanbah cacat atau tidak seimbang, kecambah busuk dan kecambah
lambat
3. Benih mati, benih yang sampai akhir pengujian tidak keras, tidak segar dan tidak berkecambah.
3. Benih mati, benih yang sampai akhir pengujian tidak keras, tidak segar dan tidak berkecambah.
4. Benih segar tidak tumbuh, benih selain benih keras, yang gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat mempunyai potensi tumbuh menjadi kecambah normal.
III. METODELOGI PERCOBAAN
A.Alat dan Bahan
Alat
Ø Kertas 3 lembar
Ø Plastik transparan
Ø Pinset
Ø Karet pengikat (karet gelang)
Ø Wadah
Bahan
Ø Benih padi ( Oryza sativa ) sebanyak 25 butir
A.Cara Kerja
Ø Ambil benih padi sebanyak 25 butir benih
Ø Disiapkan kantong plastik yang telah dibelah menjadi lebar dan kertas yang telah dibasahi, dengan susunan kantong plastik dibawah kemudian kertas diatas.
Ø Disusun semua jenis benih yang telah disiapkan, sebanyak 25 per kertas/plastik. Ke arah kiri Kemudian digulung dan bagian bawahnya diikat menggunakan karet.
Ø Ditaruh dalam wadah dan disimpan didalam tempat penyimpanan
Ø Diamati pada hari ke-4 dan ke-7 setelah tanam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil
pengamatan | Hari pengatan | |||
| 4 | 5 | 6 | 7 |
Kecambah Normal | 5 | 14 | 23 | 23 |
Gejala tumbuh | 25 | 25 | 25 | 25 |
Ø pengamatan pratikum Benih padi dilakukan pada hari ke-4-7
PT = x 100%
PT=x100% = 100 %
DB = x 100%
DB = x 100% = 92 %
· KST = 23 × 100%
25
|
· KcT = + x100 ×100 + ×100
4 5 6 7
= 5+11,2+6+0
=22.2%
· T50 = (4×5/25×100) + ( 5×14/25×100) + ( 6× 9/25×100) + (7×0/25×100 )
4+5+6+7
= 80+280+210+0 = 570
22
= 25,9%
· PT max = 25 × 100
25
= 100%
· DB max = 23 ×100
25
= 92 %
B. Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh pada praktikum yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa benih dengan perlakuan kertas gulung dengan arah kekiri hasi; yang dilakukan pengamatan yang dimulai pada hari ke-4 sampai dengan hari ke 7. Pada pengamatan hari ke- 4 benih yang ditanam sebanyak 25 butir benih ,dan hasil PT = 100% hal ini bisa mungkin disebabkan oleh kemurnian benih dan kelembapan media kertas gulung yang lembab .dan kecambah normal yang dihasilkan hanya 5 biji ,
Pada pengamatan hari ke-5 jumlah Kecambah Normal (KN) yang dihasilkan
14 biji dan selanjutnya pada pengamatan hari ke-6 KN yang dihasilkan 23 pada hari ke 6 tersebut mengalami pertumbuhan yang signinikan dikarenakan gejala tumbuh (GT) pada hari ke 4 dan 5 mengalami perkecambahan normal.
Selanjutnya pada pengamatan hari ke-7 benih tersebut tidak mengalami kecambah normal lagi,
Setelah di amati maka hasil yang di dapatkan setelah dilakukan kalkulasi seca rumus maka jumlah PT =100%, DB =92%,KST= 92%,KCT =22.2%, T50= 25,9%, dan PT max =100%,DB max = 100%
V. PENUTUP
· Kesimpulan
Padi adalah salah satu komoditi pertanian yang lama dikenal masyakat sejak lama,saat revolusi hijau dan adopsi teknologi padi moderen dapat menciptakan varietas yang baru
Benih yang bermutu dapat diuji dengan daya kecambah. Daya kecambah dapat diartikan sebagai mekar dan berkembangnya bagian – bagian penting dari embrio, suatu benih yang menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih
Dengan perlakuan kertas gulung dengan arah kekiri hasi; yang dilakukan dimulai pada hari ke-4 sampai dengan hari ke 7.
Maka jumlah kecambah normal yang banyak tumbu adalah pada hari ke-6 yaitu 23 benih, hal ini dikarenakan gejala tumbuh (GT) pada hari ke 4 dan 5 mengalami perkecambahan normal.
Selanjutnya pada pengamatan hari ke-7 benih tersebut tidak mengalami kecambah normal lagi,
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Tanaman Hortikultur Departemen Pertanian, 2006
Kozlowski,1972. . Teknologi Benih 1. Angkasa Raya; Padang.
Sisworo, 2006. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Wiryani,1967. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta; Jakarta.
0 Comments On "LAPORAN PRATIKUM : TEKNOLOGI BENIH LANJUTAN PEUBAH PADA BENIH PADI ( ORYZA SATIVA"
Posting Komentar