PERANAN POSPOR
TERHADAP TANAMAN
D
I
S
U
S
U
OLEH :
v Masrullah (ketua kelompok)
v Afzal
v Safrizal
v Teuku rizal r.j
v Novi ismul devi
v Hamidah
lukman Hakim
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYAH KUALA
2010
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pospor merupakan unsur hara makro
esensial bagi tanaman,karena berperan penting dalam penyediaan energi kimia
yang hampir semua ada pada kegiatan metabolisme oleh tanaman.pospor merupakan
pembatas dan produksi urutan ketiga setelah
air dan nitrogen. Di perkirakan jumlah Kandungan P dalam kerak bumi sekitar
0,12% dengan kelarutan rendah. Selain itu Fosfor (P)merupakan unsur penting
penyusun adenosin triphosphate (ATP) yang secara langsung berperan dalamproses
penyimpanan dan transfer energi maupun kegiatan yang terkait dalam proses
metabolisme tanaman (Dobermann and Fairhurst 2000).
Zat pospor ini mudah bersenyawa
dengan al,fe akan tetapi hasilnya sukar diserap oleh tanaman. P biasanya mudah
mengalami pelunturan zat ini berada dalam tanah sebagai pospat mineral
kebanyakan dalam bentuk kapur pospat dan bentuk sisa-sisa tanaman dan lain-lain
bahan organik. muria pospat, cirebon pospat merupakan bentuk kapur fosfat (mul
mulyani sutedjo,2005).
Pospor
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan dan pertumbuhan
tanaman.hal ini disebabkan karena pospor banyak terdapat di dalam sel tanaman
berupa unit-unit nukleotida yang merupakan suatu ikatan yang mengandung p
sebagai penyusun RNA dan DNA yang berperan dalam perkembangan sel tanaman
(ir.m.yusuf nyakpa,msc dkk,1988)
Fosfor akan terkunci keluar dari tanah
tumbuh di tingkat ph 4,0 sampai 5,5 Fosfor diserap tanah terbaik di tingkat ph
6,0-7,( THCFARMER.COM)
Tujuan penulisan
Adalah untuk mengetahui peranan pospor
pada tanaman, serta hal-hal lain yang berkaitan penyerapan hara makro ini
terhadap tanaman dan pengaruh pospor terhadap jenis tanah.
PEMBAHASAN
Bagi tanaman pospor berfungsi untuk
mempercepat pertumbuhan akar,memacu dan memeperkuat pertumbuhan tanaman,meningkatkan
produktivitas biji-bijian. Unsur pospor ini merupakan pembentuk inti sel,selain
memiliki peranan penting dalam pembelahan sel serta bagi perkembangan jaringan
meristematik (jaringan muda).
Pospor mudah bersenyawa dengan besi dan alumunium,akan
tetapi hasilnya sukar diserap tanaman.fosfor memainkan peranan yang tidak dapat
di kesampingkan sebagai bahan bakar universal untuk kegiatan biokimia dalam sel
hidup misalnya adenosin tripospat (ATP)
yang berenergi tinggi melepaskan energi untuk kegiatan bila diubah menjadi (ADP) pada manusia pospor sebagai
penyusun tulang dan gigi.
Fosfor
di berikan pada awal tanam hal ini di karenakan sifatnya yang sukar larut,pospor
sukar hilang di dalam tanah hanya saja bentuknya sukar tersedia bagi tanaman
Sumber pospor
Sebagian besar dari P tanah bersumber
dari pelapukan batuan dan mineral-mineral yang mengandung p yang terdapat pada
kerak bumi.
Mineral
utama yang memiliki kadar p tinggi adalah apatit yang banyak terdapat didalam
batuan beku dan batuan sedimen(endapan) mineral ini merupakan persenyawaan
karbonat,flour,klor,atau hidroksi apatit yang mempunyai kadar P2O5
berkisar antara 15-30 persen dan tidak larut dalam air.
Di
indonesia terdapat fosfat antara lain berupa fosfat gua(fosfarit),terjadi
karena kotoran-kotoran kelelawar di gua-gua dan ada juga yang berasal dari
kotoran burung di pulau-pulau kecil. Pospor organik berupa sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air
tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena
itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan
fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut.
Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi.
Peranan pospor pada
pertumbuhan tanaman
Pospor sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan karena pospor banyak
terdapat didalam sel tanaman berupa unit-unit nukleotida,sedangkan nukleotida
merupakan ikatan yang banyak mengandung pospor(p)
Pospor
dapat pula dikatakan menstimulir pertumbuhan dan perkembangan akar
tanaman.keadaan ini berhubungan dengan fungsi dari pospor didalam metabolisme
sel.
Berikut
adalah pemupukan pospor terhadap tanaman mengolds umbi akar dan berat daun pada tahun 1902-1940 (waston dan
russel)
Bagian
tanaman
|
Hasil per hektar (metrik ton)
|
|
Tanpa
pospor
|
Di
pupuk dengan pospor
|
|
Daun
|
5,8
|
5,8
|
Umbi
akar
|
16,3
|
20,4
|
Pada
bagian akar lebih tinggi angakanya dari
pada bagian atas tanaman,tapi tidak selamanya hal ini terus terjadi.pertambahan
umbi akar itu terjadi karena akibat pemupukan pospor yang mengubah fungsi
bagian akar dengan pertambahan panjang sehingga dapat mamaksimal kan
pengambilan unsur hara oleh akar tanaman.
Manfaat unsur Pospor terhadap
tanaman adalah sbb :
1. Memacu pertumbuhan akar dan
sistem perakaran yang baik (lebat dan kuat) sehingga dapat menyerap unsur hara
yang lebih banyak, akibatnya pertumbuhan tanaman lebih sehat dan kuat.
2. Menambah daya tahan
(resistensi) tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
3. Mempercepat pertumbuhan
jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman (elongation).
4. Memacu pertumbuhan generatif
tanaman, yaitu mempercepat pembentukan bunga dan masaknya buah atau biji
sehingga cepat panen.
5. Mempebesar prosentase
pembentukan bunga menjadi buah atau biji.
Sedangkan kekurangan unsur hara Pospor akan mengalami gejala-gejala dan
berakibat diantaranya hal-hal sbb:
1 .Tanamanakan tumbuh kerdil
1 .Tanamanakan tumbuh kerdil
2 .Di tanaman yang masih muda daun akan bewarna hijau tua keunguan.
3 .Akan menghambat perkembangan sistim perakaran dan terbentuknya bunga,
buah atau biji sehingga masa panen menunggu lebih panjang dan jumlah panen
sedikit.
Pospor memiliki peranan terhadap produksi tanaman,dapat merupakan
tingginya produksi tanaman atau bahan kering,perbaikan kualitas hasil dan
mempercepat pematangan.dari banyak penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa
penambahan pospor kedalam tanah dapat meningkatkan hasil tanman dan bahan
keringnya.
Peranan
pospor juga dapat meningkatkan resistensi penyakit terutama penyakit yang
diakibatkan oleh cendawan.
Bentuk fosfor didalam
tanah
Pospor tanah di jumpai sebagai
ortofosfat yaitu dimana pospor sebagai pusat di kelilingi oleh dan terikat pada
empat atom oksigen.pospor dalam tanah di bedakan menjadi pospor oraganik dan
pospor anorganik .pospor diserap oleh tanaman dalam bentuk H2PO4- dan
hpo42-.yang terdapat di dalam larutan tanah.bentuk h2po4- banyak dijumpai pada
tanah masam,sedangkan hpo42- dijumpai pada tanah dengan ph diatas 7 yaitu
kondisi basa.
Sebagian besar fosfor pada batuan beku
dan bahan induk tanah sebagai apatit dan bahan induk tanah fluorapatit
CA10(PO4)6F2) merupakan mineral apatit yang paling umum.
masalah utama pengambilan pospor oleh tanaman adalah
daya larut yang rendah dari sebagian besar senyawa fosfor yang mengakibatkan
konsentrasi pospor yang rendah untuk dapat di gunakan dalam larutan tanah pada
suatu waktu.
Pergerakan pospor ke akar tanaman
Pergerakan ion P menuju sistem perakaran
tanaman dalam tanah tergolong lambat dan umumnya hanya dapat berlangsung melalui
mekanisme intersepsi akar dan difusi Intersepsi akar menyatakan bahwa akar
tanaman mempunyai kapasitas tukar kation seperti tanah tetapi bila terjadi
kontak langsung antar koloid tanah dengan akar tanaman.peristiwa pergerakan
pospor dengan cara difusi yaitu akibat terjadinya perbedaan ion-ion selain itu
difusi ini juga berperan terhadap K.
mekanisme
kerjanya dilakukan oleh akar yaitu dengan cara menyerap hara dari larutan di
sekitar tanaman.hasil gradien dalam pergerakan yang berkesinambungan akan
menambah jumlah ion pada permukaan akar,sehingga dapat diserap oleh akar
tanaman.
Peranan mikkroorganisme
terhadap kelarutan P
Di dalam tanah banyak bakteri yang
mempunyai kemampuan melepas P dari ikatan Fe, Al, Ca dan Mg sehingga P yang
tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman, salah satunya adalah Pseudomonas.
Bakteri tersebut dapat digunakan sebagai Biofertilizer. Pelarutan
fosfat oleh Pseudomonas didahului dengan sekresi asam-asam organik,
diantaranya asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat, oksalat, glioksilat,
malat, fumarat. Hasil sekresi tersebut akan berfungsi sebagai katalisator,
pengkelat dan memungkinkan asam-asam organik tersebut membentuk senyawa
kompleks dengan kation kation Ca2+, Mg2+, Fe2+, dan Al3+ sehingga terjadi
pelarutan fosfat menjadi bentuk tersedia yang dapat diserap oleh tanaman .
Selain itu ada juga kelas fungi yang
dapat melrutkan P didalam tanah berikut adalah tabel fungi pelarut pospat yang
pernah dilaporkan ( sumber internet hasil laporan )
Fungi |
Referensi |
Penicillium, Aspergillus |
Speber, 1959 |
Acrotecium, Aspergillus, Cephalosporium, Fusarium, Paecilomyces, Penicillium, Phoma, Rhizoctonia |
Subba Rao, 1983 |
Aspergillus niger, A. candidus, A. flavus, A. ustus, Cyndrocladium sp, Fusarium solani, F. oxysporum, Gliocladium sp, Mortierella nana, M. longicollis, Penicillium sp, P. janthinellus, Pythium iregulose, Rhizoctonia solani, R. praticola, Sclerotium rolfsii, Trichoderma viridae, Verticillium alba-atrum |
Agnihotri, 1970 |
Aspergillus awamori |
Goyal, 1983 |
Cylindrocarpon abtusisporum, Spegazzinia tessarthra, Scopulariopsis brumtii, Phoma exigua, Eladia roccula, Curvularia lunata, Myrothecium roridum, Humicola fuscoartra, Robillardo sessilis, Gliomastrix murorum, Syncepholastrum racemosum, Peniconia cambrensis, Cladosporium sphaerospermum, Scolecobasidium viriable |
Surange, 1985 |
Aspergillus, Penicillium, Phialotubus |
Thomas et al, 1985 |
A. niger, A. fumigatus, A. regulosus, A. terreus, Penicillium, Acrophialophora, Alternaria |
Tarafdar et al. 1992 |
P. Bilaji |
Goos et al 1994 |
A. niger, P. Citrinum |
Omar, 1998 |
Trichoderma harzianum Rifai |
Altomare et al, 1999 |
A. Asculeatus |
Narsian & Patel, 2000 |
P. variabile P16 |
Fenice et al, 2000 |
Habitat Fungi Pelarut Fosfat
Sampai
saat ini fungi pelarut fosfat yang berhasil diisolasi berasal dari tanah,
tetapi tidak menutup kemungkinan diisolasi dari habitat lain. Beberapa peneliti
telah mengisolasi fungi pelarut fosfat dari daerah rizosfer (daerah sekitar
perakaran), rishoplen (daerah permukaan akar), dan non rizosfer (Premono et al,
1994; Katznelson dan Bose, 1959). Premono et al (1994) mengemukakan bahea dari
219 isolat mikroba pelarut fosfat yang ditemukan 80%-nya terdapat di daerah
rizosfer sedangkan sisanya dari rizoplen. Di daerah rizosfer fungi pelarut
fosfat lebih banyak ditemukan daripada bakteri, sebaliknya di daerah rizoplen
bakteri pelarut fosfat lebih banyak ditemukan daripada fungi pelarut pospat.
DAFTAR PUSTAKA
Ir.m.Nyak
pa,msc dkk,kesuburan tanah badan
penerbit universitas lampung cetakan
pertama ,1988
Ir.H.Afandie
rosmarkam,ilmu kesuburan tanah
kanisius jln cempaka
9,deresen,yogyakarta 2002,
Mul mulyani
sutedjoe,pengantar ilmu tanah,pt rieneka cipta jakara cetakan keempat 2005
www.internet.com ;mengenai pospor diakses
pada tanggal 11-3-2010
0 Comments On "MAKALAH PERANAN POSPOR TERHADAP TANAMAN"
Posting Komentar