Rabu, 18 Juli 2012 7/18/2012

Peluang Usaha Budidaya Buah-Buahan (Agrobisnis)

Peran buah-buahan Indonesia dalam meningkatkan pendapatan maupun devisa belum berarti, walaupun sebenarnya permintaan buah-buahan sangat tinggi. Konsumsi buah-buahan per kapita di Indonesia meningkat dari 17,60 kg pada tahun 1978 menjadi 26,52 kg pada tahun 1988 dan sekitar 34,00 kg pada tahun 1996. Untuk tahun-tahun yang akan datang diperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan 6,10% per tahun pada periode 1995-2000, dan laju peningkatan permintaan akan terus bertambah pada tahun-tahun selanjutnya.

Permintaan buah tahun 2010 diperkirakan menjadi akan mencapai 14 juta ton dan pada tahun 2015 diperkirakan menjadi 20 juta ton, di lain pihak produksi buah nasional hanya berkisar sekitar 7 juta ton. Usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsi buah-buahan, pada tahun 1999 Indonesia mengimpor buah sebanyak 83 ribu ton dan pada tahun 2000 sebanyak 235 ribu ton dengan nilai sekitar US$ 46 juta pada tahun 1999 dan US$ 136 juta pada tahun 2000 (Pusat Promosi dan Informasi Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2001). Padahal pada tahun yang sama ekspor buah segar Indonesia hanya 87 ribu ton dengan nilai US$ 18 juta (tahun 1999), dan 28 ribu ton dengan nilai US$ 13 juta (tahun 2000). Diantara buah-buahan yang diekspor, nenas dalam kaleng adalah komoditi yang paling tinggi volume dan nilai ekspornya sampai dengan tahun 1996. Pada tahun berikutnya volume ekspor pisang lebih tinggi, tetapi nilai ekpor nenas tetap jauh lebih tinggi daripada pisang, kecuali pada tahun 1999 nilai ekspor nenas lebih rendah daripada pisang. Volume ekspor nenas kalengan mencapai lebih dari 100 ribu ton dengan nilai hampir US$ 80 juta pada tahun 1996, tetapi kemudian menurun menjadi kurang dari 3 ribu ton pada tahun 2000 (Pusat Promosi dan Informasi Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2001).
Pada tahun 2003 pasar Indonesia harus terbuka terhadap komoditi yang diproduksi di wilayah ASEAN (AFTA) dan pada tahun 2020 terhadap komoditi asal Asia-Pasifik (APEC). AFTA maupun APEC memberikan peluang sekaligus ancaman bagi agribisnis buah-buahan Indonesia. Dalam menghadapi era perdagangan bebas dunia, harus diperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman agribisnis buah-buahan Indonesia.
Kekuatan agribisnis buah-buahan Indonesia adalah (1) memiliki biodiversitas yang tinggi, (2) potensi agroklimat yang ada tinggi, (3) luasnya lahan yang masih dapat dimanfaatkan, dan (4) adanya kemauan politik pemerintah untuk mendayagunakan potensi buah-buahan nasional. Disisi lain kelemahan yang dimiliki adalah (1) lemahnya daya saing, masih rendahnya kualitas dan kuantitas buah-buahan serta belum adanya kontinuitas pasokan, (2) beragamnya varietas yang ada, dan beberapa varietas unggul nasional kurang disukai selera pasar internasional (karena adanya perbedaan selera domestik dan luar negeri), (3) perusahaan yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman buah-buahan belum ada, dan perusahaan pembibitan belum profesional, (4) teknologi produksi dan pasca panen belum lengkap dan konsepsi pengembangan belum aplikatif, (5) kurangnya tersedia modal dan tingginya bunga bank, serta belum ada lembaga keuangan yang mendukung dalam membiayai agribisnis buah-buahan, (6) kemampuan dan pengetahuan petani masih rendah, dan kelembagaan di tingkat petani (seperti KUD dan kelompok tani) posisinya masih lemah, (7) lemahnya sistem pemasaran, yang meliputi keterbatasan sarana dan prasarana, rendahnya efisiensi, buruknya sistem informasi, dan tidak adanya diferensiasi harga dan (8) lemahnya kelembagaan agribisnis buah, terutama dalam kelembagaan riset dan pengembangan.
Tingginya permintaan pasar buah-buahan, baik untuk konsumsi segar maupun untuk bahan baku industri menjadikan potensi peningkatan nilai tambah buah-buahan merupakan peluang dan menjadi sumber pertumbuhan baru yang potensial. Tetapi produk buah-buahan dari negera-negara di Asia Pasifik, baik buah daerah temperate maupun buah tropik, yang kualitasnya lebih baik merupakan ancaman yang serius. Demikian pula meningkatnya standar mutu yang dikehendaki konsumen dan lambatnya perkembangan agribisnis buah-buahan nasional merupakan ancaman yang harus dihadapi.
Potensi alam Indonesia sangat mendukung untuk pengembangan buah-buahan tropis menjadi komoditi unggulan. Indonesia mempunyai iklim, lahan dan altitude yang memungkinkan musim panen yang berbeda antar daerah. Potensi lahan untuk pengembangan tanaman buah-buahan juga masih cukup besar (sekitar 9,7 juta hektar). Selain potensi lahan, Indonesia juga mempunyai potensi yang sangat besar dalam plasma nutfah buah-buahan. Dengan kekayaan plasma nutfah tersebut, seharusnya Indonesia mempunyai varietas/klon buah-buahan yang unggul. Karena itu kekayaan plasma nutfah yang sangat berharga tersebut harus dikelola dengan baik dan dimanfaatkan sebagai sumber genetika untuk pemuliaan buah-buahan Indonesia, agar varietas buah-buahan Indonesia tidak kalah dengan varietas unggul dari Thailand maupun negara lain. 

sumber : http://binaukm.com/2010/05/peluang-usaha-budidaya-buah-buahan-agrobisnis/

0 Comments On "Peluang Usaha Budidaya Buah-Buahan (Agrobisnis)"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BERITA TERKINI

« »
« »
« »

GALERY AGROTEKNOLOGI

Cari Blog Ini

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

ANDA PENGUNJUNG KE

Diberdayakan oleh Blogger.
Blogger Templates

Translate

close

Entri Populer

SALAM AGROTEKNOLOGI

SALAM AGROTEKNOLOGI

Cuaca Hari ini

free counters

HASIL PERTANIAN

HASIL PERTANIAN

Pengikut

About Me