Jahe merupakan kelompok tanaman obat yang paling banyak dibutuhkan masyarakat, karena fungsinya sebagai bahan obat maupun rempah untuk cita rasa makanan atau minuman. Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum masih menjadi kendala dalam budidaya jahe di Indonesia. Ada empat jenis jamur yang banyak dilaporkan menyebabkan kerusakan pada daun tanaman jahe di Indonesia, yaitu Phyllosticta, Pyricularia, Cercospora dan Phakopsora.
Aplikasi fungisida sintetik dengan bahan aktif Mancozeb ternyata lebih efektif menekan serangan bercak daun dibandingkan fungisida nabati lainnya maupun pestisida nabati berbahan aktif Cengkeh dan Seraiwangi. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi dengan interval dua minggu lebih baik dibandingkan interval tiga minggu.
Selain itu, dari penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa kombinasi pupuk K (400 kg/ha) dan Mg (300 kg/ha) dapat meningkatkan ketahanan tanaman jahe terhadap serangan bercak daun dengan produksi rimpang 413,33 kg/rumpun. Kombinasi pupuk (K dan Mg) dan aplikasi fungisida Mancozeb dengan interval dua minggu, terhadap dua aksesi jahe (toleran dan rentan bercak daun), pada skala lapang di daerah endemik penyakit bercak daun dapat menurunkan intensitas serangan bercak daun sebesar 56%.
Penerapan paket kombinasi dosis pupuk dan fungisida sintetik dapat mengurangi intensitas dan prosentase tanaman terserang bercak daun sehingga dapat mengurangi kehilangan produksi dan dapat meningkatkan pendapatan petani.
0 Comments On "Cara Efektif Tekan Bercak Daun pada Jah"
Posting Komentar