PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman
kubis ( Brassica oleracea L.) merupakan salah satu aggota family kubis-kubisan. Menurut Pracaya ( 2001) kubis
bunga mempunyai peranan sangat penting bagi kesehatan manusia ,dimana kubis
banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh manusia.
Sebagasi sayuran ,kubis dapat membantu pencernaan ,menetralkan zat-zat asam dan
mempelancar buang air besar.permintaan terhadap kubis bunga sebagai salah satu sayuran ekspor semakin
lama samakin tinggi,terutama daari Malaysia,Singapura,Taiwan dan Jepang. Williams,Uzo
dan Peregrine ( 1993)mengemukakan bahwa, kubis bunga masuk ke Indonesia dari
India pada abad ke XIX.Peningkatan penanaman di Indonesia terlihat dari luasnya
penanaman yang telah mencapai 66.914 ha dengan hasil produksi 1336.410 ton,
yang tersebar dari daerah Sumatra,Jawa ,Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku, dan
Irian Jaya. Sedangkan untuk Provinsi Nanggro Aceh Darussalam produksi kubis
telah mencapai 117.382 kwintal per hektar yang tersebar pada kabupaten Aceh
Tengah dan Aceh Tenggara ( Anonymous, 2002 ).
Berbagai
jenis sayuran memerlukan cara bertanam tersendiri .ada biji yang dapat langsung
ditanam dilapangan ,adapula yang penamamannya melalui persemaian lebih dahulu.kubis
bunga ditanam dengan menggunakan biji yang disemai terlebih dahulu dan kemudian
di sapih ( Anonymous,2002).Pemindahan bibit kubis bunga dilakukan pada usia 1
bulan atau bibit telah berdaun 3-4 helai karena
telah mempunyai perakaran yang kuat ,tetapi terkadang ada juga yang pada usia 10-15 hari
bibitdipindahkan ke bumbung ( koker ), setelah itu baru dipindahkan kelahan (Anonymous,1996 ).
Pemupukan pada tanaman dapat diberikan melalui tanah
ataupun daun.pemberian pupuk ditanah kadang –kadang kurang menguntungkan , yang
dikarenakan banyaknya unsure hara yang terfiksasi ,tercuci dan adanya interaksi
degan tanah ,sehingga unsure hara tersebut relative sedikit tersedia bagi
tanaman .sedangkan pemberian pupuk melalui daun lebih efektif dan efesien
karena unsure hara makro dan mikro langsun dapat terserap oleh tanaman (Suhadi,
1980 ).
Osman (1996 ) menyatakan penyerapan hara oleh
tanaman melalui daun lebih cepat, disebabkan adanya stomata ( mulut daun ) yang
secara otomatis ( dalam kondisi tertentu ) akan langsung menyerap larutan pupuk
yang menempel pada permukaan daun. Ditambahkan oleh Harjadi (1996) bahwa hara
yang diserap dengan pemupukaan melalui daun berlangsung lebih cepat
dibandingkan melalui tanah.pemberian pupuk melalui daun yang harus diperhatikan
adalah konsentrasi pupuk,karena pupuk yang diberikan dengan konsentrasi yang
tidak tepat akan merusak tanaman .paada
konsentrasi yang terlalu tinggi akan menyebabkan tanaman tercini dan bola
konsentrasi rendah maka tidak memberikan hasil yang baik bagi pertumbuhan
tanaman ( Lingga, 1994).
Dewasa
ini banyakdiperdagangkan berbagai jenis pupuk yang dapat diberikan melalui daun
,salah satunya aadalah pupuk Bayfolan yang mengandung unsure hara makro dan
mikro ,konsentrasi pupuk Bayfolan yang dianjurkan untuk tanaman sayuran adalah
2-3 cc/l air dengan interval pemberian 7-14 sehari sekali,umur bibit yang
sesuai untuk pemindahan kelapangan dan berapa konsentrasi pupuk Bayfolan yang tepat agar menghasilkan kubis bunga yang
bermutu tinggi,meruoakan permasalah dalam penelitian ini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur bibit dan konsentrasi
pupuk Bayfolan yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil kubis bunga,serta untuk
mengetahuinyata atau tidaknya interaksi antar kedua factor tersebut.
0 Comments On "Tanaman kubis ( Brassica oleracea L.) merupakan"
Posting Komentar