KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN
Petani mengamati tomat varietas tantyna di kebun riset dan
pengembangan PT Ewindo di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (8/5/2012). Tantyna adalah satu dari enam
varietas tomat tahan virus gemini yang baru dirilis oleh produsen benih
tersebut. Tujuh tahun terakhir virus gemini kerap merusak tanaman
petani dan menurunkan produksi tomat, mentimun, kacang panjang, dan
cabai hingga lebih dari 50 persen.
CALIFORNIA, KOMPAS.com — Ilmuwan berhasil mengurutkan genom tomat (Solanum lycoipersicum), spesifiknya genom tomat "Heinz 1706".
Keberhasilan ini akan membantu para ilmuwan untuk memahami panen, nutrisi, resistensi penyakit, rasa, dan warna tomat yang saat ini telah menjadi komoditas global.
Keberhasilan ini akan membantu para ilmuwan untuk memahami panen, nutrisi, resistensi penyakit, rasa, dan warna tomat yang saat ini telah menjadi komoditas global.
Sejumlah peneliti yang tergabung dalam Tomato Genomics Consortium (kolaborasi ilmuwan Argentina, Belgia, China, Korea Selatan, Inggris, India, dan lainnya) terlibat riset ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tomat memiliki 35.000 gen yang tersusun dalam 12 kromosom.
Ilmuwan seperti Graham Seymour dari University of Nottingham percaya bahwa keberhasilan mengurutkan gen tomat akan berdampak besar. Dalam waktu lima tahun, manusia bisa menikmati tomat yang lebih lezat dan berdaging.
"Saat kita tahu genomnya, kita bisa menarget gen yang mengontrol rasa secara terpisah dari gen lain," kata Seymour seperti dikutip BBC, Rabu (30/5/2012).
"Jadi, sangat mungkin dalam waktu dekat kita memiliki tomat yang tahan lama, memiliki warna merah gelap, kaya fitokimia, dan lebih enak rasanya," tutur Seymour menambahkan.
Penemuan ini diharapkan juga bisa membantu langkah mengembangkan tomat tahan hama sehingga mengurangi penggunaan pestisida.
Sementara Gerard Bishop, peneliti lain, mengungkapkan, "Karena beberapa wild type dari tomat berasal dari gurun, akan ada gen yang dikembangkan di dalamnya yang bisa membantu upaya mitigasi perubahan iklim."
Riset ini dipublikasikan di jurnal Nature.
sumber: www. kompas.com
http://sains.kompas.com/read/2012/05/31/11462439/Genom.Tomat.Terkuak
0 Comments On "Genom Tomat Terkuak"
Posting Komentar